EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,326.50/oz   |   Silver 27.41/oz   |   Wall Street 38,460.92   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,155.29   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   EUR/USD dapat lanjutkan pemulihan selama support level 1.0700 bertahan, 2 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 8 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 8 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 8 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 8 jam lalu, #Saham AS

4 Penyebab Keruntuhan Poundsterling Hari Ini

Penulis

Poundsterling makin ambrol memasuki sesi Eropa Senin (13/Nov) sore ini, melanjutkan penurunan tajam di sesi Asia pagi tadi. Berikut ini empat faktor penyebab longsornya mata uang tersebut.

Seputarforex.com - Poundsterling makin ambrol memasuki sesi Eropa Senin (13/Nov) sore ini. Dibuka dengan kejatuhan sekitar 100 pip terhadap Dolar AS tadi pagi, GBP/USD melanjutkan penurunan lebih dalam dan diperdagangkan pada kisaran 1.3080 saat berita ini ditulis pukul 16:30 WIB.

gbpusd

Nasib buruk Pound tak hanya terhadap Dolar saja, EUR/GBP dan GBP/JPY juga menampilkan lemahnya performa mata uang Inggris. EUR/GBP berada di 0.890, naik sekitar 0.50 persen dari pembukaan pagi tadi; sedangkan GBP/JPY pada 148.247, turun tajam dari angka 149.102.

Perkembangan politik di Inggris memang menjadi sumber utama kejatuhan Pound pada hari ini. Menurut ForexCrunch, rinciannya adalah sebagai berikut:


1. Negosiasi Brexit Macet

Macetnya pembicaraan lebih lanjut mengenai perceraian Inggris dari Uni Eropa menjadi perhatian para investor. Ekspektasi akan adanya kemajuan perkembangan dalam ajang EU Summit pada bulan Desember mendatang mulai disangsikan.

Kepala Negosiator Brexit untuk Uni Eropa, Michel Barnier, bahkan mengatakan bahwa pihaknya sedang bersiap untuk menghadapi kemungkinan dibuyarkannya pembicaraan tentang Brexit jika Inggris tak juga memberikan kejelasan dan diskusi terus mengalami kebuntuan. Hal ini bukanlah kabar baik bagi Sterling.


2. PM May Di Bawah Tekanan

40 orang anggota parlemen sepakat untuk menandatangani surat mosi tidak percaya akan kemampuan kepemimpinan Theresa May. Jika ada tambahan 8 suara lagi, maka pemilihan ketua Partai Konservatif ulang dapat dipicu. Ini artinya, posisi May sedang di ujung tanduk. Ada kemungkinan ia akan digantikan orang lain.

Menlu Inggris Boris Johnson dan Menteri Lingkungan Hidup Inggris Michael Gove, mengirim surat kekhawatiran untuk May, membahas masalah yang ditimbulkan oleh pihak pendukung Soft-Brexit di pemerintahannya.


3. Sinyal Buruk Dari Sektor Konsumsi

Menurut perusahaan kartu kredit Visa, para konsumen Inggris mulai memangkas anggaran belanja mereka dalam empat tahun terakhir. Enam bulan yang lalu, penurunan minat belanja rakyat Inggris telah mencapai 0.9 persen (MoM) dan 2 persen (YoY). Kenaikan gaji yang tak berimbang dengan inflasi menjadi penyebabnya. Data ini beralamat buruk bagi data Inflasi Inggris dan Penjualan Ritel yang akan dirilis pekan ini.


4. Merosotnya Harga Rumah Inggris

Menurut data dari Rightmove, harga rumah di Inggris menurun 0.8 persen pada bulan November, setelah menunjukkan kenaikan pada bulan sebelumnya. London merupakan wilayah yang paling parah penurunan harga rumahnya.

Meskipun menyoroti sektor di luar empat sektor yang disebutkan di atas, BNP Paribas merupakan salah satu institusi keuangan yang sudah memproyeksikan bearish Sterling sejak minggu lalu. Lemahnya perekonomian Inggris, yang diperkirakan akan lebih parah daripada ekspektasi BoE, membuat BNP Paribas mempertahankan pandangan bearishnya pada GBP/USD, dengan menargetkan level 1.25 dalam satu semester ke depan.

281008
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.