Yen Jepang turun setelah tidak ada perubahan dari BoJ, fokusnya bergeser ke inflasi PCE As, 8 jam lalu, #Forex Fundamental   |   USD/CAD melemah mendekati 1.3650 karena harga minyak mentah yang lebih tinggi, PCE AS dipantau, 8 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Inflasi PCE inti As akan tunjukkan tekanan harga kuat karena pasar tunda prediksi penurunan suku bunga the Fed, 8 jam lalu, #Forex Fundamental   |   EUR/USD siperdagangkan dengan bias negatif, di atas level 1.0700 karena para pedagang menunggu indeks harga PCE AS, 8 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL) akan membagikan dividen senilai Rp2.5 miliar dari laba tahun buku 2023, 15 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) mengalami penurunan kinerja keuangan pada kuartal I/2024, pendapatannya berkurang 10.49% secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, 15 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Top losers LQ45 terdiri dari: PT Mitra Pack Tbk (PTMP) -4.20%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) -2.90%, PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) -2.60%, 15 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah di awal perdagangan hari ini, turun 0.49% ke 7,120, 15 jam lalu, #Saham Indonesia

5 Faktor Paling Berpengaruh Terhadap NFP AS September 2017

Nadia 6 Oct 2017
Dibaca Normal 4 Menit
forex > analisa >   #nfp
Non Farm Payroll (NFP) AS untuk bulan September diprediksi sangat rendah karena beberapa hal, terutama badai. Selain itu, ada empat hal penting lain yang perlu diperhatikan.

Jumat (06/Oktober) malam nanti, Departemen Ketenagakerjaan AS akan merilis data bulanan Non Farm Payroll (NFP) dan angka Pengangguran untuk bulan September. Data NFP AS merupakan salah satu rilis yang paling dinantikan oleh para trader forex karena pengaruhnya yang cukup besar bagi pergerakan Dolar.

nfp-as

Sebagian besar ekonom memperkirakan bahwa NFP AS September hanya membukukan tambahan lapangan kerja di bawah angka 100,000. The Wall Street Journal salah satunya, memperkirakan NFP AS hanya akan mencapai 80,000 dengan tingkat pengangguran tetap 4.4 persen. Rendahnya prediksi NFP AS tak lepas dari beberapa faktor. Berikut ini lima hal yang perlu diperhatikan menjelang dalam laporan NFP AS September.


1. Dampak Badai

Badai Harvey dan badai Irma akan menjadi kontributor utama melambatnya pembukaan lapangan kerja bulan lalu. Akan tetapi seberapa besar dampak yang ditimbulkan masih menjadi tanda tanya besar.

Departemen Ketenagakerjaan menyatakan, ada sekitar 8 persen pekerja di sejumlah wilayah di AS menjadi korban badai-badai tersebut. Akibatnya, para ekonom memproyeksikan hanya akan ada 80,000 lapangan kerja yang tercipta di bulan September.

Angka itu separuh dari rata-rata pertumbuhan bulanan sebesar 176,000. Apabila nanti ternyata angka NFP AS menembus di atas angka 100,000, maka bisa diartikan bahwa perekonomian AS memang kuat dan tak banyak terpengaruh oleh badai.


2. Angka Pengangguran Yang Rendah

Tingkat Pengangguran AS pada bulan Agustus tercatat pada persentase 4.4 persen, yang menjadi level terendah selama 16 tahun terakhir. Kondisi ini merupakan indikasi bahwa sektor ketenagakerjaan AS sedang dalam atau mendekati maximum employment.

Proyeksi Tingkat Pengangguran The Fed berada di rentang 4.5 persen sampai 4.8 persen dalam jangka panjang. Oleh karena itu, menurunnya level pengangguran akan makin memuluskan jalan bagi The Fed untuk menaikkan suku bunga di awal Desember. Namun perlu diingat bahwa prediksi tersebut juga bisa berubah setelah memperhitungkan dampak badai, terutama adanya kemungkinan makin banyak pekerja yang mengajukan tunjangan pengangguran (Jobless Claim).


3. Update Pendapatan

Pendapatan pekerja per-jam meningkat setinggi 2.5 persen (YoY) saja pada bulan Agustus, memperpanjang pertumbuhan di bawah standar dalam jangka panjang. Jika disesuaikan dengan inflasi, pertumbuhan gaji tampak lebih sehat. The Fed menunggu pertumbuhan gaji yang lebih kuat sebagai sinyal bahwa ekonomi memang sedang dalam kondisi full-employment, serta sudah tak lagi membutuhkan banyak stimulus.

Lagi-lagi, data ini nantinya juga berpotensi terpengaruh oleh badai. Misalnya, bukan tak mungkin bencana alam tersebut menyebabkan peningkatan waktu lembur para pekerja profesional seperti tenaga medis atau tim SAR. Meningkatnya jam lembur berarti mendorong naik sementara gaji para pekerja tersebut. Di sisi lain, bencana badai juga bisa menjadi biang keladi penurunan upah karena banyaknya orang yang kehilangan pekerjaan.


4. Peningkatan Partisipasi Angkatan Kerja

Partisipasi tenaga kerja usia produktif--25 sampai 54 tahun--masih tertekan meskipun pertumbuhan lapangan kerja cukup solid dalam beberapa bulan terakhir. Hanya 81.6 persen dari warga Amerika Serikat dalam usia rentang usia tersebut yang mencari pekerjaan pada bulan Agustus. Dibandingkan dengan awal masa resesi, penurunan Partisipasi Angkatan Kerja mencapai satu persen poin dan hampir tiga persen poin jika dibandingkan dengan awal tahun 2000.

Kenaikan partisipasi angkatan kerja dalam rentang usia tersebut akan menunjukkan bahwa ekspansi pasar tenaga kerja masih memiliki ruang untuk dijalankan, sebelum masuk menjadi kategori overheated.

share-work

5. Kemerosotan Industri

Sektor manufaktur--yang menjadi fokus Presiden Donald Trump dalam kampanyenya--telah menambah lapangan kerja dengan stabil dalam beberapa tahun terakhir, bahkan masih menunjukkan sinyal-sinyal penambahan momentum. Penjualan mobil mengalami bulan terbaiknya pada Agustus lalu karena banyak orang yang membutuhkan kendaraan baru untuk menggantikan milik mereka yang rusak gara-gara badai.

Indeks PMI menunjukkan bahwa aktivitas pabrikan AS bulan lalu menyentuh level tertinggi dalam 13 tahun terakhir. Penambahan rekruitmen tenaga kerja dalam sektor ini akan menunjukkan bahwa ekspansi akan mulai menguntungkan para pekerja kerah biru (pekerja dalam bidang teknisi atau mekanik).


Kondisi Dolar AS

Menjelang laporan NonFarm Payroll hari ini, Dolar AS masih terpantau menguat. Segi politik dan ekonomi AS mendukung penguatan tersebut. Menurut polling Reuters terhadap 60 orang ahli strategi, mata uang berjuluk Greenback tersebut akan kembali berada dalam level terbaiknya seperti saat ini dalam tiga, enam, dan dua belas bulan ke depan. Prediksi ini dapat diartikan bahwa reli Dolar minggu ini tak akan berlangsung lama.

Kendati demikian, sejumlah trader yakin bahwa reli Dolar saat ini mungkin masih memiliki ruang untuk berlanjut khususnya bila media-media AS terus memberitakan perkembangan reformasi pajak AS secara siginifikan atau apabila Presiden AS Donald Trump akhirnya menjatuhkan pilihannya pada sosok bersentimen hawkish untuk menjadi Ketua The Fed 2018.

Terkait Lainnya
 
Yen Jepang turun setelah tidak ada perubahan dari BoJ, fokusnya bergeser ke inflasi PCE As, 8 jam lalu, #Forex Fundamental

USD/CAD melemah mendekati 1.3650 karena harga minyak mentah yang lebih tinggi, PCE AS dipantau, 8 jam lalu, #Forex Teknikal

Inflasi PCE inti As akan tunjukkan tekanan harga kuat karena pasar tunda prediksi penurunan suku bunga the Fed, 8 jam lalu, #Forex Fundamental

EUR/USD siperdagangkan dengan bias negatif, di atas level 1.0700 karena para pedagang menunggu indeks harga PCE AS, 8 jam lalu, #Forex Teknikal

PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL) akan membagikan dividen senilai Rp2.5 miliar dari laba tahun buku 2023, 15 jam lalu, #Saham Indonesia

PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) mengalami penurunan kinerja keuangan pada kuartal I/2024, pendapatannya berkurang 10.49% secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, 15 jam lalu, #Saham Indonesia

Top losers LQ45 terdiri dari: PT Mitra Pack Tbk (PTMP) -4.20%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) -2.90%, PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) -2.60%, 15 jam lalu, #Saham Indonesia

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah di awal perdagangan hari ini, turun 0.49% ke 7,120, 15 jam lalu, #Saham Indonesia



Kirim Komentar Baru