EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,331.99/oz   |   Silver 27.43/oz   |   Wall Street 38,085.80   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,155.29   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   EUR/USD dapat lanjutkan pemulihan selama support level 1.0700 bertahan, 12 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 19 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 19 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 19 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 19 jam lalu, #Saham AS

Amerika Serang Suriah, Harga Minyak Spontan Melonjak

Penulis

Meski Suriah bukan termasuk produsen minyak mayor, tetapi output-nya mencakup 0.5% dari total produksi global di tahun 2010.

Seputarforex.com - Harga minyak langsung melonjak pada sesi perdagangan Jumat pagi ini (7/4), setelah Amerika Serikat diberitakan melancarkan serangan militer di Suriah. Harga minyak sebelumnya telah meningkat tiga hari berturut-turut didorong oleh tingginya harapan pasar pada OPEC agar memperpanjang masa pemangkasan output-nya.

 

Sebuah Ladang Minyak Di Suriah (ilustrasi)

 

Amerika Serikat melancarkan serangan misil Tomahawk ke Suriah dengan dalih merespon tindakan pemerintah Suriah di bawah pimpinan Presiden Bashar Al-Assad. Pemerintah Suriah dituduh telah melepas bom Sarin, sebuah senjata kimia pemusnah massal, di provinsi Idlib hingga menimbulkan sekitar 100 korban jiwa sipil beberapa hari lalu. Karenanya, lebih dari 50 misil diluncurkan dari kapal destroyer milik Angkatan Laut AS di laut Mediterania ke pangkalan udara militer di Homs, Suriah.

Walaupun Suriah bukan termasuk produsen minyak mayor, tetapi output-nya mencakup 0.5% dari total produksi global di tahun 2010.

Pasar bereaksi spontan atas kabar serangan AS, meski seorang pejabat mengatakan bahwa operasi militer sudah usai untuk saat ini. Harga minyak mentah Brent loncat sekitar dua persen dari harga penutupan sebelumnya dan kini diperdagangkan di kisaran $56.03 per barel, tertinggi dalam nyaris satu bulan. West Texas Intermediate meluncur ke $52.90 dan masih terus bergerak naik saat berita ditulis.

Sekertaris Negara AS, Rex Tillerson, mengatakan pada media bahwa presiden Assad "tidak akan memiliki peran" dalam memimpin Suriah di masa mendatang. Lebih dari itu, Tillerson mengungkap "langkah-langkah sedang diambil" Amerika Serikat untuk memandu dunia internasional guna menyingkirkannya.

Serangan AS atas Suriah ini mengalihkan fokus pelaku pasar dari kenaikan persediaan minyak mentah AS yang ditunjukkan dalam laporan US Energy Information Agency di hari sebelumnya. Ke depan, pasar menantikan juga laporan jumlah sumur pengeboran dari Baker Hughes yang akan dirilis pada Sabtu dini hari, walau serangan Amerika ke Suriah ini masih menyita perhatian.

278410
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.