Menu

2 Faktor Ini Lonjakkan Dolar Australia Kamis Pagi

N Sabila

Yang pertama adalah dari laporan ketenagakerjaan Australia yang cemerlang. Kedua, akibat pernyataan kontroversial dari Presiden AS Donald Trump.

Seputarforex.com - Dolar Australia mendapat dua dorongan naik pada sesi perdagangan Kamis (13/Apr) pagi ini. Yang pertama adalah dari laporan ketenagakerjaan Australia yang cemerlang. Kedua, akibat pernyataan kontroversial dari Presiden AS Donald Trump, yang membuat Dolar AS longsor sehingga Dolar Australia terlonjak.



Data terbaru dari tentang pasar tenaga kerja yang dirilis oleh Biro Statistik Nasional Australia (ABS) menunjukkan, tambahan pembukaan lapangan kerja full-time tercatat sebanyak 60,900 pada bulan Maret. Padahal ekspektasinya hanya penambahan sebanyak 20,000.

Angka tersebut mencetak rekor sebagai data Ketenagakerjaan terapik Australia sejak bulan Oktober 2015. Tingkat Pengangguran Australia yang masih 5.9 persen dan pembukaan lapangan kerja part-time yang turun sebanyak 13,600 pun tak mampu menghapus euforia pasar keuangan Australia dalam menanggapi cerahnya data penambahan lapangan kerja.


Trump Gegerkan Pasar

Kondisi ini mengantar AUD/USD ke angka 0.75778 dari sebelumnya di angka 0.7543, saat pernyataan Donald Trump tentang Dolar As dan suku bunga menyengat publik tengah malam tadi. Dalam sebuah wawancara dengan Wall Street Journal, Trump mengatakan bahwa Dolar AS telah terlalu kuat. Trump mengakuinya sebagai kesalahannya, karena menurutnya, orang-orang terlanjur menggantungkan harapan yang tinggi padanya. "Sangat, sangat sulit untuk bersaing saat Dolar (AS) kita kuat sementara negara-negara lain justru sedang mendevaluasi mata uangnya." ungkap Trump yang dikutip oleh Business Insider Australia.


Tingkat Pengangguran Australia Masih Rentan

Kembali ke Australia, para analis menyambut baik menguatnya penambahan lapangan kerja, tetapi mereka juga masih was-was dengan tingkat pengangguran yang makin mendekati 6 persen. "Penambahan lapangan kerja sebanyak 60,900 pada bulan Maret memang sangat mencolok dan meyakinkan, tetapi tingkat pengangguran masih di angka 5.9 persen. Ini nyaris mendekati level 6 persen, yang menjadi level patokan sehingga bisa membuat RBA khawatir," urai Paul Dales, ekonom yang menjabat sebagai Capital Economics chief.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE