Menu

3 Kesimpulan Kebijakan ECB Januari 2015, Euro Masih Layu

N Sabila

Euro menuju ke penurunan enam mingguannya terhadap Dolar AS menjelang Pemilu Yunani hari Minggu besok. Mata uang Euro kian merosot setelah Presiden ECB, Mario Draghi malam tadi mengumumkan kebijakan moneter terbaru untuk Zona Euro. Ada tiga hal yang dapat disimpulkan dari kebijakan ECB malam tadi.

Euro menuju ke penurunan enam mingguannya terhadap Dolar AS menjelang Pemilu Yunani hari Minggu besok. Mata uang Euro kian merosot setelah Presiden ECB, Mario Draghi malam tadi mengumumkan kebijakan moneter terbaru untuk Zona Euro. Ada tiga hal yang dapat disimpulkan dari kebijakan ECB malam tadi.

1. Jumlah Pembelian Obligasi

Program pembelian aset (stimulus) yang saat ini telah mencakup ABS dan Covered Bonds, akan diperluas dengan pembelian obligasi pemerintah yang dimulai Maret 2015. Jumlahnya akan mencapai 60 milyar Euro per bulan.

2. Tujuan QE

Menurut Draghi, program QE ini dimaksudkan untuk dijalankan hingga akhir September 2016 dan akan dilangsungkan hingga pihak ECB melihat penyesuaian yang berkelanjutan menuju jalur inflasi. Kebijakan semacam ini diterapkan saat suku bunga sangat rendah, dan diharapkan dapat memacu investasi yang sangat lemah di Zona Euro.

3. Tak Semua Pihak Setuju

Meskipun hasil voting dari 25 anggota ECB tidak dipublikasikan, kebijakan pembelian obligasi ECB ini sepertinya ditentang oleh dua suara yang merupakan anggota dari Bank Sentral Jerman. Dalam hal QE, Bundesbank Jerman dari awal kurang setuju karena menganggap kemungkinan untuk berhasil memacu pertumbuhan ekonomi kawasan sangat kecil. Dalam wawancaranya dengan Frankfurter Allgemeine Sonntagszeitung, surat kabar lokal Jerman, Jens Weidmann yang juga menjadi anggota Dewan Bank Sentral Eropa (ECB), menegaskan bahwa dirinya oposisi terhadap rencana ECB untuk melakukan pembelian obligasi.

Kelemahan Euro tak akan sampai di sini. Spekulasi kuat menyebutkan bahwa kekuasaan Perdana Menteri Antonio Samaras saat ini akan segera digantikan oleh oposisinya yang berpandangan anti-austerity, dan tentu akan berpengaruh pada Euro.

EUR/USD anjlok 0.3 persen ke $1.335 pada pukul 7:02 pagi di London setelah menyentuh $1.1315, level terendah sejak bulan September 2003. Angka tersebut merupakan penurunan mingguan 2 persen, merosot 9 persen sejak tanggal 12 Desember. Terhadap Yen, Euro menurun 0.4 persen ke 134.14 yen. Sore ini, Zona Euro akan merilis indeks manufaktur flash-nya.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE