Menu

3 Pokok Kebijakan Moneter RBA Mei, Bull AUD/USD Terhalang

N Sabila

RBA memutuskan untuk mempertahankan tingkat suku bunganya dan membuat sangat sedikit penyesuaian. AUD/USD melorot karena kuatnya Dolar AS.

Seputarforex.com - Bank Sentral Australia (RBA) menyatakan bahwa ekonomi Australia berhasil melewati periode-periode berbahaya. Selain itu, meski sangat lambat, pemulihan ekonomi masih berkelanjutan. Dalam pernyataan kebijakan moneternya hari Jumat (05/Mei) ini, RBA memutuskan untuk mempertahankan tingkat suku bunganya dan membuat sangat sedikit penyesuaian.


1. Pertumbuhan Ekonomi Global Kian Cerah

Meskipun banyak menuai kritik karena tidak memotong suku bunganya hingga sangat rendah saat aktivitas ekonomi merosot pada pertengahan 2016 lalu, RBA tetap yakin bahwa kebijakannya telah tepat. Terbukti, outlook ekonomi global pun kian cerah dan mendorong naik harga komoditas yang menjadi ekspor utama Australia. Dengan demikian, outlook ekonomi dalam negeri Australia pun tersokong.

"Kondisi ekonomi global telah meningkat sejak pertengahan tahun 2016 dan makin menguat di awal tahun 2017. Selain itu, pertumbuhan ekonomi negara partner perdagangan utama (China) diperkirakan akan melaju dalam level rata-rata tahun ini, sebelum sedikit mengendur di tahun 2018," demikian tulis RBA dalam Pernyataan Kebijakan Moneternya, sembari membuktikannya dalam grafik aktivitas ekonomi global.

Di samping itu, masih dalam Pernyataan Kebijakan Moneternya, RBA menuliskan bahwa dampak negatif dari kemerosotan investasi pertambangan dan aspek-aspek negatif lain dari aktivitas non pertambangan, terus mereda. Perlambatan ekonomi di wilayah Queensland dan Australia Barat akan berakhir.

Kini, RBA mengekspektasikan pertumbuhan ekonomi akan berjalan pada rentang 2.75 sampai dengan 3,75 persen di awal tahun 2018. Angka tersebut naik dari 2.5 persen pada tahun 2016.


2. Inflasi Mencapai Target

Untuk sektor inflasi Australia, RBA menilai ada kenaikan sesuai ekspektasi. Pernyataan Kebijakan Moneter mencatat bahwa inflasi Australia saat ini naik ke level 1.75 persen pada kuartal pertama, dan diperkirakan akan naik lebih tinggi ke kisaran 2 persen di awal tahun 2018.


3. Pertumbuhan Gaji Lambat

Sayangnya, perlambatan pertumbuhan upah pekerja masih membebani inflasi. "Walaupun tampaknya tak mungkin jika pertumbuhan gaji akan makin melambat, tetapi tekanan yang ada akan membuat kenaikan gai hanya akan sedikit demi sedikit...," tulis RBA.


Bull AUD Terhalang Kuatnya Dolar AS

Menyusul laporan tersebut, Dolar Australia terus menurun terhadap Dolar AS pagi ini dan sejak kemarin. AUD/USD diperdagangkan pada 0.7390, dari angka 0.74150 yang tercapai di sesi perdagangan sebelumnya. Dolar Australia sulit untuk bullish sehubungan dengan kemungkinan kenaikan suku bunga The Fed yang menjadi penguat Dolar AS.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE