Menu

4 Penyebab Keruntuhan Poundsterling Hari Ini

N Sabila

Poundsterling makin ambrol memasuki sesi Eropa Senin (13/Nov) sore ini, melanjutkan penurunan tajam di sesi Asia pagi tadi. Berikut ini empat faktor penyebab longsornya mata uang tersebut.

Seputarforex.com - Poundsterling makin ambrol memasuki sesi Eropa Senin (13/Nov) sore ini. Dibuka dengan kejatuhan sekitar 100 pip terhadap Dolar AS tadi pagi, GBP/USD melanjutkan penurunan lebih dalam dan diperdagangkan pada kisaran 1.3080 saat berita ini ditulis pukul 16:30 WIB.



Nasib buruk Pound tak hanya terhadap Dolar saja, EUR/GBP dan GBP/JPY juga menampilkan lemahnya performa mata uang Inggris. EUR/GBP berada di 0.890, naik sekitar 0.50 persen dari pembukaan pagi tadi; sedangkan GBP/JPY pada 148.247, turun tajam dari angka 149.102.

Perkembangan politik di Inggris memang menjadi sumber utama kejatuhan Pound pada hari ini. Menurut ForexCrunch, rinciannya adalah sebagai berikut:


1. Negosiasi Brexit Macet

Macetnya pembicaraan lebih lanjut mengenai perceraian Inggris dari Uni Eropa menjadi perhatian para investor. Ekspektasi akan adanya kemajuan perkembangan dalam ajang EU Summit pada bulan Desember mendatang mulai disangsikan.

Kepala Negosiator Brexit untuk Uni Eropa, Michel Barnier, bahkan mengatakan bahwa pihaknya sedang bersiap untuk menghadapi kemungkinan dibuyarkannya pembicaraan tentang Brexit jika Inggris tak juga memberikan kejelasan dan diskusi terus mengalami kebuntuan. Hal ini bukanlah kabar baik bagi Sterling.


2. PM May Di Bawah Tekanan

40 orang anggota parlemen sepakat untuk menandatangani surat mosi tidak percaya akan kemampuan kepemimpinan Theresa May. Jika ada tambahan 8 suara lagi, maka pemilihan ketua Partai Konservatif ulang dapat dipicu. Ini artinya, posisi May sedang di ujung tanduk. Ada kemungkinan ia akan digantikan orang lain.

Menlu Inggris Boris Johnson dan Menteri Lingkungan Hidup Inggris Michael Gove, mengirim surat kekhawatiran untuk May, membahas masalah yang ditimbulkan oleh pihak pendukung Soft-Brexit di pemerintahannya.


3. Sinyal Buruk Dari Sektor Konsumsi

Menurut perusahaan kartu kredit Visa, para konsumen Inggris mulai memangkas anggaran belanja mereka dalam empat tahun terakhir. Enam bulan yang lalu, penurunan minat belanja rakyat Inggris telah mencapai 0.9 persen (MoM) dan 2 persen (YoY). Kenaikan gaji yang tak berimbang dengan inflasi menjadi penyebabnya. Data ini beralamat buruk bagi data Inflasi Inggris dan Penjualan Ritel yang akan dirilis pekan ini.


4. Merosotnya Harga Rumah Inggris

Menurut data dari Rightmove, harga rumah di Inggris menurun 0.8 persen pada bulan November, setelah menunjukkan kenaikan pada bulan sebelumnya. London merupakan wilayah yang paling parah penurunan harga rumahnya.

Meskipun menyoroti sektor di luar empat sektor yang disebutkan di atas, BNP Paribas merupakan salah satu institusi keuangan yang sudah memproyeksikan bearish Sterling sejak minggu lalu. Lemahnya perekonomian Inggris, yang diperkirakan akan lebih parah daripada ekspektasi BoE, membuat BNP Paribas mempertahankan pandangan bearishnya pada GBP/USD, dengan menargetkan level 1.25 dalam satu semester ke depan.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE