Menu

Analis Pesimistis Terhadap Kurs Rupiah Pekan Ini

N Sabila

Di awal pekan kedua di bulan November ini, nilai tukar Rupiah terhantam Dolar AS. Penguatan Dolar AS menjadi penyebabnya.

Seputarforex.com - Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS dibuka melemah di awal pekan ini, Senin (13/November). Menguatnya Dolar AS yang didukung oleh imbal hasil obligasi Pemerintah AS menjadi faktor yang menggerus kekuatan Rupiah. Tak hanya terhadap Rupiah, Dolar juga mengungguli sejumlah mata uang lainnya termasuk Pound.



Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, pagi tadi, Rupiah dibuka di Rp13,555 per USD atau semakin memburuk dari posisi perdagangan akhir pekan lalu di level Rp13,314 per USD.

Berdasarkan grafik USD/IDR Bloomberg, kurs Rupiah Senin pagi tadi dibuka di angka Rp13,607 per USD, lebih buruk dari posisi penutupan akhir pekan kemarin yang berada di level Rp13,543 per USD. Saat berita ini ditulis pukul 15:00 WIB, kurs Rupiah terhadap Dolar AS versi Bloomberg sudah berada di angka Rp13,557 per USD.


Kurangnya Sentimen Positif Dari Dalam Negeri

Merunut performa sepanjang pekan lalu, para analis memasang prediksi yang pesimistis terhadap Rupiah pekan ini. Dikutip dari Antara, Reza Priyambada dari Binaartha Sekuritas merupakan salah satu analis yang memproyeksikan keberlanjutan pelemahan Rupiah. "Pelemahan lanjutan, karena minimnya sentimen dari dalam negeri," katanya hari ini.

Meski demikian, harapan tetap masih ada. Pelemahan Rupiah, jika terbatas, maka dapat membuka peluang penguatan di level support Rp13,535 per USD. Reza menambahkan, pasar harus tetap waspada terhadap sentimen yang dapat melemahkan Rupiah terlebih karena sedikitnya sentimen pendukung dari dalam negeri ditambah dengan kemajuan progres reformasi pajak AS yang menjadi vitamin Dolar saat ini.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE