Menu

AUD/USD Lanjutkan Kemerosotan Pasca Kebijakan RBA

N Sabila

Kebijakan moneter RBA pada hari ini sesuai dengan ekspektasi para analis. Namun, RBA menyatakan dukungannya terhadap kebijakan makro dari APRA dan ASIC.

Seputarforex.com - Dolar Australia jeblok ke low tiga bulan setelah Bank Sentral Australia (RBA) mengumumkan kebijakan moneternya Selasa (04/Apr) pagi tadi. Meski tidak ada perubahan suku bunga, tetapi RBA menggunakan rapat kebijakan rutin pada bulan April ini untuk kembali menyelesaikan masalah praktik-praktik pinjaman berisiko.



Kebijakan moneter RBA pada hari ini sesuai dengan ekspektasi para analis. Namun, RBA menyatakan dukungannya terhadap kebijakan makro yang baru saja diumumkan oleh Australian Prudential Regulation Authority (APRA) dan The Australian Securities and Investments Commission (ASIC). Dua lembaga regulator tersebut menargetkan kebijakan "interest-only lending" untuk kredit perumahan.

Menurut Annette Beacher dari TD Securities, penguman dari APRA/ASIC ini terlalu sedikit, terlalu lambat, dan targetnya terlalu rendah. Menurutnya, akselerasi inflasi harga rumah dan rekor utang masyarakat memang sudah tinggi sebelum interest-only lending digalakkan baru-baru ini. "Karena kami yakin kebijakan tersebut hanyalah sebentuk 'jawboning' untuk memangkas praktik-praktik perbankan, maka kami tetap memperkirakan akan adanya kenaikan suku bunga di akhir tahun ini."

Dolar Australia menurun 0.5 persen ke angka 0.7565, level terendah dalam tiga minggu terhadap Dolar AS. Penurunan tersebut rupanya berlanjut hingga sore hari di pembukaan sesi perdagangan Eropa, dimana AUD/USD diperdagangkan di kisaran 0.7560.


Pasar Tenaga Kerja Dinilai Melemah

RBA juga menggunakan momen rapat rutin ini untuk menyampaikan penilaian mereka terhadap pasar tenaga kerja. Sejumlah indikator ketenagakerjaan tercatat melemah. Padahal, dalam rapat kebijakan sebelum ini, indikator ketenagakerjaan Australia dinilai beragam. Selain itu, RBA memperkirakan, inflasi akan naik hingga lebih dari 2 persen tahun ini.

Sally Auld, analis JPMorgan, mengatakan bahwa komentar RBA tentang ekonomi domestiknya ternyata tak setinggi angka yang tercapai beberapa bulan yang lalu. "Hal ini menunjukkan adanya distribusi risiko, yang mana pada bulan Februari lalu, RBA memang sudah memperkirakan akan adanya penurunan," kata Auld yang dikutip dari Financial Times.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE