Menu

Aussie Dapat Asupan Dari GDP China Dan Lemahnya Greenback

N Sabila

Meningkatnya GDP China sebagai negara partner perdagangan utama bagi Australia, menjadi dorongan naik bagi AUD/USD. Selain itu, Dolar AS sedang mundur jelang inaugurasi.

Seputarforex.com - Dolar Australia rebound melawan Dolar AS yang kehilangan momentum sementara berlangsung event inaugurasi Presiden AS, Donald Trump hari Jumat (20/Jan) siang ini. Laporan tentang data GDP China yang mengesankan, makin menambah penguatan bagi Dolar Australia.



Ekonomi China berekspansi sedikit lebih cepat di kuartal keempat 2016 berkat belanja pemerintah dan murahnya kredit. Data ini memberikan angin segar bagi pemerintah di Beijing untuk menuju pertumbuhan yang lebih volatil di tahun 2017.

Biro Statistik Nasional China melaporkan ekspansi GDP tahunan setinggi 6.8 persen di kuartal keempat, naik sedikit dari 6.7 persen di tiga kuartal sebelumnya. Angka GDP China ini cocok dengan target pemerintah di rentang 6.5 persen sampai dengan 7 persen. Ekspektasi GDP para analis adalah 1.7 persen.

Dalam basis kuartalan, GDP China tercatat naik 1.7 persen sesuai ekspektasi. Produksi industri naik 6.0 persen, sedikit di bawah kenaikan 6.1 persen. Penjualan ritel China melonjak hingga 10.9 persen, mematahkan ekspektasi kenaikan 10.7 persen.


Data Perumahan Australia Cemerlang

Sementara itu, data dari domestik Australia sendiri juga menunjukkan peningkatan. Penjualan Rumah Baru Australia melompat hingga 6.1 persen pada bulan November. Penjualan rumah naik 5.2 persen sedangkan penjualan apartemen naik 9.3 persen.

AUD/USD diperdagangkan pada angka 0.7573 saat berita ini ditulis, naik 0.29 persen dari posisi sebelumnya. Dolar AS sebagai rival Dolar Australia kehilangan momentum sejak menjelang pelantikan Presiden AS serta setelah pidato Yellen hari kedua yang dinilai tidak se-hawkish harapan pasar.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE