Menu

Bearish Emas Tertahan Oleh Ketidakpastian Trump Tax Plan

Pandawa

Tekanan jual Emas masih tertahan atas keraguan pasar terhadap Rencana Reformasi Pajak Presiden Donald Trump yang kian simpang siur.

Pada sesi perdagangan hari Kamis (27/4), Harga Emas terpantau kembali bergerak turun setelah berusaha naik pada sesi sebelumnya. Namun Tekanan jual Emas masih tertahan atas keraguan pasar terhadap Rencana Reformasi Pajak Presiden Donald Trump yang kian simpang siur. Di samping itu ,sentimen Global Risk yang mereda membuat Harga Emas terlihat naik turun dalam dua hari terakhir.

“Emas terdorong turun seiring dengan meredanya sentimen risk global, namun pasar masih khawatir apakah rencana pemangkasan pajak Trump benar benar akan terwujud,” ucap seorang analis di Shanghai Bullion Bank.

Pada hari Rabu kemarin, Presiden Donald Trump meluncurkan rencana penuh terhadap upaya pemotongan pajak yang besar, sebagian besar diperuntukan untuk bisnis. Bila hal itu terwujud, maka kekhawatiran baru akan muncul yakni berdampak pada semakin membengkaknya defisit Pemerintah Federal AS yang ditakutkan oleh kalangan konservatif dan pasar finansial.

“Saya berpendapat bahwa mereka (Donald Trump) sedang mencoba menggenjot sektor bisnis di AS yang bisa meningkatkan pertumbuhan Ekonomi dan Stock Market, hal itu akan berdampak negatif terhadap Emas”, ucap Spencer Campbell, General Manager Kolati Precious Metal di Singapura.

Spencer Campbell kembali menambahkan, “Kita perlu melihat apakah Administrasi Presiden Trump mampu menggolkan Tax Reform Plan tersebut, bila rencana itu gagal maka sentimen Emas akan berubah haluan”.

Dari pengamatan teknikal, Emas tampaknya masih akan terus turun untuk menguji support di level $1,254 atau pada garis Moving Average 200. Pada saat berita ini diturunkan, Emas diperdagangkan pada harga 1,265 Dollar AS per troy ounce, menjauhi level terendah harian 1261.9. Sementara itu Emas Futures untuk pasar AS naik 0.1 persen menjadi 1,265.9 Dollar per troy ounce.


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE