Menu

BI: Keoknya Kurs Rupiah Hanya Sementara

N Sabila

Hingga Jumat siang, nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS masih di rentang Rp13,400-an. Namun, pejabat BI ini tetap optimis pelemahan Rupiah tak akan makin parah.

Seputarforex.com - Nilai tukar Rupiah masih menunjukkan pelemahan sebesar 20 poin atau sekitar 0.15 persen di Rp13,484 per dolar AS Jumat (06/Oktober) pagi. Akan tetapi, posisi tersebut masih di bawah level terendah Rp13,542 per dolar AS yang pernah tercapai pada hari Selasa kemarin.


Solidnya Dolar AS karena kemajuan dalam reformasi pajak yang dicanangkan Presiden Donald Trump, apiknya data-data ekonomi AS, serta sentimen hawkish (kecenderungan untuk menaikkan suku bunga) yang masih ditunjukkan oleh beberapa pejabat penting bank sentral AS (The Fed), menjadi penghalang bagi Rupiah untuk menguat.

Tak hanya Rupiah, sejumlah mata uang negara-negara berkembang Asia lainnya turut tak memiliki daya menghadapi bullish Dolar AS, kecuali Dolar Hongkong.


Nilai Tukar Rupiah Masih Sejalan Dengan Asumsi

Sedikit meredakan kekhawatiran pasar, Dody Budi Waluyo, Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia (BI) mengatakan bahwa pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS kali ini hanya bersifat sementara. Dalam penuturannya yang dikutip dari Warta Ekonomi kemarin, itu karena antisipasi pasar terhadap kemungkinan besar peluang kenaikan suku bunga The Fed yang akan dilakukan di akhir tahun.

Menurut Dody, pasar sekarang sedang dalam proses antisipasi dan kalkulasi sehubungan dengan telah jelasnya langkah yang akan diambil The Fed ke depan; yakni menaikkan suku bunga di akhir tahun ini serta memotong balance sheet di bulan Oktober ini. Lagipula, nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS saat ini pun masih sejalan dengan asumsi RAPBN 2018 yang disampaikan BI, yakni di kisaran Rp13,400-Rp 13,7000 per dolar AS.

Dody yakin, selama ekonomi Indonesia masih mampu mengelola faktor eksternal dan mempertahankan besarnya FDI (Foreign Direct Investment), maka pelemahan Rupiah ataupun pelemahan ekonomi tentu dapat dihindari. Selisih suku bunga antara Indonesia dan AS juga terbilang cukup besar, sehingga Indonesia masih terbilang menarik dalam sektor investasi.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE