Menu

BoJ Hanya Tambah Pembelian ETF, USD/JPY Jatuh Tersungkur

N Sabila

BoJ memutuskan untuk menambah jumlah pembelian ETF menjadi 6 triliun yen dan mempertahankan tingkat suku bunga di kisaran minus 0.1 persen. Menyusul diumumkannya kebijakan BoJ ini, penguatan Yen tak terbendung. USD/JPY tersungkur ke level 103.137

Bank Sentral Jepang (BoJ) berjanji untuk meningkatkan jumlah pembelian Equity Traded Funds (ETF) namun tetap mempertahankan tingkat suku bunga dalam level yang stabil, demikian pengumuman kebijakan moneter BoJ setelah rapat dua hari pada hari Jumat (29/Juli) ini.



Menjelang kebijakan tersebut, Reuters memang telah menuliskan, bank sentral sedang mempertimbangkan langkah yang spesifik untuk memperluas stimulus, yang selanjutnya akan menopang naiknya ekspektasi pasar untuk stimulus.

BoJ memutuskan untuk menambah jumlah pembelian ETF menjadi 6 triliun yen dan mempertahankan tingkat suku bunga di kisaran minus 0.1 persen. Dengan demikian, penambahan stimulus BoJ kali ini sedikit berbeda dari ekspektasi pasar yang mengharapkan adanya pemotongan suku bunga lagi semenjak pemotongan suku bunga menjadi negatif pada awal Januari 2016 lalu.

Kebijakan moneter BoJ juga diiringi dengan kebijakan fiskal dari PM Abe, yang mengumumkan penambahan paket stimulus fiskal sebesar 28 triliun yen pada hari Rabu lalu, demi mendorong perekonomian.

Meskipun angka paket stimulus dari pemerintah Jepang itu lebih besar daripada perkiraan, belanja fiskal langsung hanya akan membutuhkan dana sekitar 7 triliun yen, alias seperempat saja dari jumlah keseluruhan.


Penguatan Yen Tak Terbendung

Menyusul diumumkannya kebijakan BoJ ini, penguatan Yen tak terbendung. USD/JPY tersungkur ke level 103.137 dari level tinggi 105.335 yang sempat tercapai malam tadi. Pergerakan USD/JPY menjadi yang paling volatil sejak tahun 2008 sejak Kamis kemarin. Sebelum pengumuman kebijakan BoJ, yen memang nampak telah menguat terhadap Dolar AS.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE