Menu

BoJ Tak Ubah Kebijakan Moneter Di Tengah Ancaman Perang Dagang

N Sabila

Bank Sentral Jepang (BoJ) sepakat untuk tetap tak mengubah kebijakan moneternya. Produksi industri Jepang, akhirnya naik 0.5 persen pada bulan Desember.

Seputarforex.com - Bank Sentral Jepang (BoJ) sepakat untuk tetap tak mengubah kebijakan moneternya bulan depan, demikian menurut pengumuman hasil rapat dua hari pada Selasa (31/Jan) pagi ini. Kebijakan moneter BoJ tersebut sesuai dengan ekspektasi sebagian besar analis pasar finansial.



Dengan hasil suara 7:2, para pejabat BoJ memutuskan, suku bunga acuan tetap berada pada level minus 0.1 persen. Level suku bunga tersebut telah dipertahankan sejak awal tahun 2016 lalu. Tingkat suku bunga tersebut pun cocok dengan prediksi konsensus yang memperkirakan tidak akan ada perubahan suku bunga acuan.

Dewan BoJ juga sepakat untuk mempertahankan target pembelian obligasi pemerintah Jepang (JGB) dengan yield obligasi 10 tahunan tak berubah di level 0 persen. Menyesuaikan dengan ukuran pembelian JGB, akhirnya pembelian obligasi pemerintah tahunan Jepang pun tetap berada pada kisaran 80 triliun yen.


Ancaman Perang Dagang Dengan AS

Sejak menerapkan model kebijakan Yield Curve Control pada bulan September lalu, BoJ tak banyak menelurkan aturan-aturan baru lagi, dan cenderung lebih ke tindakan pengawasan. IMF, baru-baru ini memprediksikan bahwa ekonomi Jepang akan tumbuh 0.8 persen tahun ini, dan 0.5 persen di tahun 2018.

Data yang dirilis terpisah, yakni produksi industri Jepang, akhirnya naik 0.5 persen pada bulan Desember. Angka tersebut sedikit di atas prediksi kenaikan 0.4 persen. Para pembuat kebijakan Jepang mengatakan akan melangkah hati-hati setelah Amerika Serikat resmi dipresideni oleh Donald Trump. Trump pernah mengatakan keinginannya untuk melemahkan Dolar AS, yang dampaknya akan menguatkan Yen Jepang sebagai mata uang rival. Hari ini, USD/JPY diperdagangkan di kisaran 113.59, dengan Yen yang menguat karena aturan imigrasi baru yang ditetapkan oleh Trump.

Wall Street Journal mengatakan bahwa AS yang berada di bawah dominasi Republikan seperti sekarang ini, membuka memori lama tentang persaingan dagang yang sengit antara Tokyo dengan Washington seperti pada tahun 1980-an dan 1990-an.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE