Menu

Breaking News: Rusia Dan Saudi Sepakat Bekukan Output Minyak

A Muttaqiena

Arab Saudi dan Rusia, dua negara produsen minyak mentah terbesar dunia, sepakat untuk membekukan output minyak mereka setelah menjalani diskusi di Qatar. Selain Rusia dan Saudi, Venezuela dan Qatar juga turut berpartisipasi dalam kesepakatan pembekuan output.

Arab Saudi dan Rusia, dua negara produsen minyak mentah terbesar dunia, sepakat untuk membekukan output minyak mereka setelah menjalani diskusi di Qatar. Selain Rusia dan Saudi, Venezuela dan Qatar juga turut berpartisipasi dalam kesepakatan pembekuan output.


Menteri perminyakan Saudi, Ali Al-Naimi, mengatakan di Doha setelah diskusi dengan menteri Energi Rusia Alexander Novak, bahwa pembekuan output pada level bulan Januari akan "memadai" dan negerinya masih ingin memenuhi permintaan para konsumen.

Menteri energi Qatar, Mohammad bin Saleh Al-Sada mengatakan di konferensi pers, negerinya akan memimpin pengawasan atas persetujuan pembekuan output. Katanya, "Harga minyak murah tidak positif bagi dunia."

Menurut data EIA, Arab Saudi memproduksi 10.2 juta barel per hari di bulan Januari, sedangkan Rusia memproduksi sekitar 10.9 juta barel per hari di bulan yang sama. Pembekuan output berarti, di bulan-bulan ke depan, kedua negeri itu tidak akan memproduksi lebih dari level produksi tersebut, secara efektif menjadikannya "atap" atau ceiling dalam besaran produksi. Di sisi lain, pembekuan output pada level tersebut dapat pula diartikan sebagai kemantapan tekad negara-negara yang terlibat untuk tidak memangkas produksi mereka.

 

Belum Berefek

Persetujuan yang tercapai setelah beberapa hari rumor mewarnai pasar ini memupuskan harapan di kalangan investor akan pemulihan harga minyak dalam waktu dekat. Sebagaimana dikutip Bloomberg, pembekuan output tidak akan menciptakan pembalikan segera, meskipun akan menciptakan fondasi yang lebih baik bagi pemulihan harga di semester kedua tahun 2016.

Harga minyak berhenti reli setelah pengumuman disebar. Saat berita ini ditulis, harga acuan Brent diperdagangkan di kisaran 34.20, lebih rendah dari posisinya di sesi Asia yang sempat menanjak hingga lebih dari 34.48 Dolar AS per Barel. Sementara harga minyak WTI kembali melantai ke bawah level 30 Dolar AS per barel.

 


Berita Minyak Lainnya
Alay

kalo harga minyak makin jatuh berarti dolar ikut jatuh dong....asyiiiik





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE