Menu

Breaking News: Yunani Pilih 'No', Tsipras Ajak Berunding Lagi

A Muttaqiena

Pagi ini (6/7) media Yunani ekathimerini di akun twitter-nya menyebutkan bahwa setelah 90% suara di referendum Yunani dihitung, ternyata 61.45% pemilih menyatakan 'Tidak' pada persyaratan bailout Eurogroup. Hal ini menyisakan lebih banyak ketidakpastian di pasar.

Pagi ini (6/7) media Yunani ekathimerini di akun twitter-nya menyebutkan bahwa setelah 90% suara di referendum Yunani dihitung, ternyata 61.45% pemilih menyatakan "Tidak" pada persyaratan bailout Eurogroup, sedangkan jawaban "Ya" hanya dipilih oleh 38.55% pemilih. Hal ini menyisakan lebih banyak ketidakpastian di pasar.


 

Kemenangan kubu "Tidak" ini berkebalikan dengan hasil polling selama beberapa hari terakhir yang mengindikasikan pemilih "Ya" akan memenangkan referendum. Lebih dari itu, pilihan lantang kelompok yang dipandu oleh PM Alexis Tsipras tersebut juga membawa Yunani lebih dekat ke krisis Perbankan setelah ECB sebelumnya menolak memberikan bantuan lebih jauh.

Di pasar forex, dampaknya langsung terasa dengan EUR/USD terjun lebih dari 1% dari 1.11 sebelum akhir pekan ke 1.10 di sesi perdagangan pagi ini. Namun setelah itu Euro mulai terstabilisasi dengan munculnya harapan akan diulangnya perundingan serta uluran tangan ECB.

Tsipras Ajak Berunding Lagi

Sementara itu Reuters memberitakan bahwa Tsipras menyatakan siap kembali ke meja perundingan segera setelah kemenangan kubu "Tidak" diumumkan dini hari tadi. Dengan mengesampingkan spekulasi bahwa jika kubu "Tidak" menang maka Yunani bakal keluar dari Zona Euro, Tsipras menyebutkan hasil referendum memberikan mandat padanya untuk mencapai solusi dan bukan hanya bentrok dengan Eropa.

Dalam pidato resminya di TV Yunani, ia mengatakan, "Dengan kondisi-kondisi yang sulit saat ini, Anda telah menentukan suatu pilihan yang sangat berani. Saya sangat menyadari mandat yang Anda berikan pada saya bukanlah (suatu mandat untuk) keretakan dengan Eropa, melainkan suatu mandat untuk memperkuat posisi negosiasi kita guna menemukan suatu solusi yang berkelanjutan."

Menanti Tanggapan Troika

Meski demikian, indikasi awal menunjukkan para pejabat Zona Euro bisa saja menolak perundingan lanjutan. Sebelum penyelenggaraan referendum pekan lalu, banyak pihak telah mengingatkan bahwa jika Yunani memilih "Tidak", maka itu akan berarti Yunani "putus hubungan" dengan Eropa dan melumpuhkan sistem keuangan negaranya sendiri. Salah satu pejabat yang dikutip Reuters juga menyebutkan bahwa hasil referendum berarti para menteri keuangan yang tergabung dalam Eurogroup "tidak akan tahu apa yang akan didiskusikan."

Namun, nasib Yunani sesungguhnya mungkin bergantung di tangan ECB. Pada Senin pagi waktu Eropa, Dewan Gubernur ECB akan mengadakan telekonferensi terkait apakah mereka akan mengulurkan tangan untuk membantu perbankan Yunani yang kehabisan likuiditas atau tidak. Bank-bank Yunani yang telah ditutup sepanjang minggu lalu dan menjatah penarikan simpanan via ATM diperkirakan akan kehabisan dana dalam beberapa hari ke depan apabila ECB menolak menyediakan bantuan darurat. Menteri Keuangan Yanis Varoufakis dan Menteri Dalam Negeri Nikos Pappas juga mengamini pentingnya bantuan likuiditas bagi sistem perbankan mereka setelah referendum berakhir.

Sementara itu, respon dari para pejabat Eropa mungkin baru akan diketahui dalam beberapa hari mendatang. Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Perancis Francois Hollande akan berjumpa di Paris pada Senin siang. Sedangkan Komisi Uni Eropa baru akan bertemu di Strasbourg pada hari Selasa dan kemudian melaporkan situasi pada Parlemen Uni Eropa.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE