Bullish Dolar Tak Begitu Mendominasi Di Sesi Asia

Dolar AS mendapatkan kembali bullishnya sejak malam hari tadi setelah dirilisnya data-data ekonomi AS yang lebih baik dibandingkan perkiraan. Jobless klaim inisial per 21 Maret tercatat sejumlah 282,000 versus ekspektasi 290,000, dari sebelumnya 291,000. Sedangkan indeks PMI Jasa untuk bulan Maret tercatat pada 58.6 lebih tinggi daripada ekspektasi 57.0.

Kendati demikian penguatan Dolar AS pada Jumat (27/03) hari ini tak begitu kuat, dan terlihat akan menuju penurunan mingguan. Sejak pekan lalu FOMC mengungkapkan kebijakan moneternya yang bernada dovish, bulls Dolar AS pun tumbang, Namun data-data ekonomi di atas yang dirilis pada malam hari tadi, menjadi suntikan energi untuk mendorong naik yield-yield obligasi Pemerintah AS dalam tingkat sedang.

Indeks Dolar merangkak naik ke 97.397, memantul naik dari level 96.170. Terhadap Yen, Dolar AS reli hingga 119.28 Yen, dari level rendah satu bulan di 118.33. EUR/USD tertarik mundur menuju 1.0876 dari 1.10525, gagal untuk tetap di atas posisi $1.1000 untuk yang keempat kalinya dalam dua pekan terakhir.

Analis dari BNP Paribas menuliskan prediksinya kepada CNBC, dimana ketidakmampuan EUR/USD untuk menguji posisi di atas $1.10 telah sesuai dengan ekspektasi mereka bahwa partisipan pasar dalam orientasi jangka panjang cenderung menjual mata uang pada level-level yang lebih baik. Menurut mereka, rate riil yang sedang mengalami penurunan saat ini sepertinya akan mempertahankan Zona Euro dan para investor Jepang fokus menjual mata uang mereka ke kondisi yang reli dan kami mengekspektasikan Dolar AS akan mengambil keuntungan dari hal ini.