Menu

Bursa Jepang Rontok, Yen Terbang Ke Puncak 15 Bulan

N Sabila

Volatilitas pasar yang kian kencang di hari Selasa (09/02) ini mengantar Yen mencapai level terkuatnya terhadap Dolar AS sejak akhir tahun 2014, karena pasar ramai-ramai mencari safe-haven seperti Yen. USD/JPY diperdagangkan di level rendah 114.45 pagi ini.

Volatilitas pasar yang kian kencang di hari Selasa (09/02) ini mengantar Yen mencapai level terkuatnya terhadap Dolar AS sejak akhir tahun 2014, karena pasar ramai-ramai mencari safe-haven seperti Yen. USD/JPY diperdagangkan di level rendah 114.45 pagi ini di sesi perdagangan Tokyo, titik terlemah pair tersebut sejak awal November tahun 2014, sebelum kemudian merangkak naik ke angka 114.70 dan mengawali hari Selasa ini di angka 115.85.



Sentimen investor amat lemah hari ini bersama dengan rontoknya bursa saham Jepang. Indeks benchmark Nikkei terjun bebas 4.38 persen ke angka 16,259.44 disusul dengan Topix yang menukik 4.54 persen ke angka 1,317.69.

Aksi Penghindaran Risiko Besar-Besaran

Menurut Soichiro Monjoi, ahli strategi di Daiwa SB Investment Ltd yang berpusat di Tokyo yang diwawancarai oleh Bloomberg, pihaknya melihat adanya gelembung ekspektasi pasar terhadap kekuatan bank-bank sentral. Para trader mengendurkan pertaruhan mereka akan kenaikan suku bunga Federal Reserve AS tahun ini masih dalam kaitannya dengan perlambatan ekonomi China. Di samping itu, dampak suku bunga negatif Bank Sentral Jepang juga turut memengaruhi keputusan para trader,

Sementara itu, menurut analisa dari BNZ yang dikutip oleh WBP online, sejak awal pekan ini, penghindaran risiko masih menjadi tema yang dominan di pasar. Aset-aset yang sensitif risiko pada umumnya masih berada di bawah tekanan walaupun data yang dirilis malam tadi tak banyak memberikan pengaruh.

Pergerakan yang terjadi nantinya lebih merupakan refleksi dari masalah kualitas kredit, outlook pendapatan perusahaan, dan siklus pertumbuhan. Dalam lingkungan semacam inilah, lanjut analis BNZ, maka penguatan Yen bukanlah hal yang mengejutkan.

Komentar senada tentang juga diungkapkan oleh Toshihiko Matsuno, analis SMBC Friend Securities Co. yang dilansir oleh Bloomberg. Yen mengalami kenaikan, sementara imbal hasil obligasi AS melorot dan harga emas melonjak. Secara garis besar, Matsuno menyebutkan bahwa apa yang terjadi pada Yen saat ini disebabkan karena sentimen penghindaran risiko.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE