Menu

Data Ekonomi Jepang Beragam, USD/JPY Turun Tipis

N Sabila

Data-data ekonomi Jepang yang dirilis pada Selasa (30/9) pagi ini menunjukkan hasil yang beragam. Para analis mengatakan kepada CNBC, bahwa hal itu menunjukkan jika perekonomian Jepang belum sepenuhnya menyesuaikan diri dengan kenaikan pajak pada bulan April lalu.

Data-data ekonomi Jepang yang dirilis pada Selasa (30/9) pagi ini menunjukkan hasil yang beragam. Para analis mengatakan kepada CNBC, bahwa hal itu menunjukkan jika perekonomian Jepang belum sepenuhnya menyesuaikan diri dengan kenaikan pajak pada bulan April lalu.


Penjualan retail Jepang mengalami kenaikan 1.2 persen pada bulan Agustus tahun ini. Angka tersebut berada di atas ekspektasi kenaikan 0.3 persen sesuai dengan polling Reuters. Selain itu, penjualan retail kali ini lebih tinggi dari 0.6 persen pada bulan Juli.

Sebaliknya, belanja rumah tangga anjlok 4.7 persen dalam tahun ini, lebih buruk daripada ekspektasi penurunan sebanyak 3.8 persen. Sedangkan, produksi industri juga turun 1.5 persen dalam satu bulan, jauh di bawah eskpektasi kenaikan 0.2 persen.

Di sisi lain, angka pengangguran Jepang pagi ini juga dilaporkan mengalami penurunan hingga 3.4 persen pada bulan Agustus, dimana tingkat ketersediaan lapangan kerja sedang mencapai titik tertinggi sejak 22 tahun. Hal ini merefleksikan adanya perkembangan dalam pasar tenaga kerja baru-baru ini.

Masih Dibayangi Imbas Kenaikan Pajak

"Jelas sekali bahwa Jepang masih bergumul dengan efek kenaikan pajak pada bulan April lalu. Panah ketiga (Abenomic) tampaknya akan sulit dicapai." ungkap Martin Schulz, Direktur Manajer ekuitas internasional di PNC Capital Advisors.

Atas banjir data dari Jepang tersebut, USD/JPY diperdagangkan pada 109.43, atau menurun tipis 0.05%. Pada bulan April lalu, Pemerintah Jepang menaikkan pajak penjualan dari 5% menjadi 8%. Dan para analis yang dihimpun oleh CNBC mengatakan bahwa kondisi perekonomian Jepang pada kuartal ketiga, akan menjadi tolak ukur pertimbangan kenaikan pajak selanjutnya, yakni hingga ke kisaran 10% pada tahun 2015 mendatang.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE