Menu

Dolar Ambil Napas, GDP AS Q1 Diperkirakan Terempas

N Sabila

Dolar AS mengendurkan penguatannya pada Jumat (29/05) sesi asia pagi ini, mengambil napas dari reli kuatnya pada pekan ini yang membawa mata uang AS tersebut ke level tertingginya terhadap Yen sejak tahun 2002 serta menumbuhkan eskpektasi bahwa The Fed akan menaikkan suku bunganya tahun ini. Data-data AS yang dirilis malam tadi tampak tak cukup kuat untuk menduku reli Greenback.

Dolar AS mengendurkan penguatannya pada Jumat (29/05) sesi asia pagi ini, mengambil napas dari reli kuatnya pada pekan ini yang membawa mata uang AS tersebut ke level tertingginya terhadap Yen sejak tahun 2002 serta menumbuhkan eskpektasi bahwa The Fed akan menaikkan suku bunganya tahun ini.


Sebaliknya, data-data ekonomi Jepang yang dirilis pada pagi ini menunjukkan indeks CPI inti yang mengalami sedikit kenaikan, kontras dengan belanja masyarakat yang justru jeblok pada bulan April. Peringatan dari Menteri Keuangan Jepang, Taro Aso, pada malam hari tadi membantu Dolar untuk menjauh dari level tinggi 124.46 yen pada Kamis kemarin. USD/JPY berada di posisi 123.80 pagi tadi, menurun 0.1 persen.

Euro sedikit naik terhadap Dolar AS di tengah sinyal yang beragam mengenai keberlanjutan krisis utang Yunani dengan IMF, dimana waktu Yunani untuk melunasi utangnya kian dekat, dan hal ini membebani mata uang Euro. IMF memberikan peringatan bahwa Yunani memiliki kemungkinan untuk keluar dari Zona Euro melihat usahanya untuk menyelesaikan utang tampak masih jauh dari kesepakatan. Hal ini menambah kekhawatiran akan tidak meratanya pemulihan ekonomi di Zona Euro. EUR/USD diperdagangkan di posisi 1.0960, atau naik 0.1 persen pada hari ini dan tertahan di atas level rendah 1.0819 yang tersentuh pada hari Rabu lalu.

Predisksi Barclays Tentang GDP AS

Data-data AS yang dirilis malam tadi tampak tak cukup kuat untuk mendukung reli Greenback. Angka pendahuluan klaim pengangguran mencapai 282,000 versus ekspektasi 270,000 dan lebih tinggi dari angka sebelumnya. Data pending home sales AS naik 3.4 persen, jauh lebih tinggi dari perkiraan kenaikan 0.9 persen dan data sebelumnya.

"Momentum pertumbuhan AS akan menjadi pusat perhatian pada hari ini, dengan rilis kedua GDP kuartal pertama AS diperkirakan akan direvisi turun lebih drastis," tutur ahli strategi dari Barclays yang dikutip oleh Reuters. Para ekonom di Barclays memperkirakan GDP AS akan terkontraksi 1.1 persen dibandingkan dengan laporan pendahuluannya yang menunjukkan pertumbuhan sebanyak 0.2 persen.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE