Menu

Dolar AS Garang Setelah Swiss Pangkas Bunga Duluan

A Muttaqiena

Pengumuman SNB kemarin memicu aksi jual masif atas Franc Swiss dan mendongkrak pamor Dolar AS.

Seputarforex - Dolar AS menguat pesat pada perdagangan sesi Eropa dan New York kemarin, menyusul pengumuman suku bunga Swiss yang menggemparkan dunia keuangan global. Sejumlah data ekonomi AS terbaru juga suportif terhadap greenback. Konsekuensinya, Indeks Dolar AS (DXY) melanjutkan pendakian ke kisaran 104.20 pada sesi Asia hari Jumat (22/Maret).

Swiss National Bank (SNB) secara tak terduga memangkas suku bunganya sebanyak 25 basis poin kemarin. Dengan menjadi bank sentral utama yang menurunkan suku bunga paling awal dalam siklus kali ini, SNB memicu aksi jual masif atas Franc Swiss. Di sisi lain, kebijakan yang diambil tiga bulan lebih awal dari perkiraan pasar tersebut mendongkrak pamor USD terhadap berbagai mata uang lain.

Karl Schamotta, kepala strategi pasar Corpay Toronto, mengatakan kepada Reuters bahwa pelonggaran kebijakan moneter SNB menunjukkan inflasi telah terkendali dan bank sentral lainnya akan segera melonggarkan kebijakan mereka juga. Persepsi ini mendorong penguatan dolar.

"AS tetap menjadi satu-satunya negara di pasar global yang menawarkan yield lebih tinggi, secara nominal dan riil, dibandingkan negara-negara blok ekonomi utama lainnya," kata Schamotta, "Arus uang masuk ke Amerika Serikat tetap tak terbendung pada saat ini sehubungan dengan optimisme mengenai arah perekonomian AS."

Beberapa data yang dirilis pada sesi New York menunjukkan perekonomian AS tetap solid. Jumlah klaim pengangguran mingguan lebih rendah dari perkiraan konsensus, sementara existing home sales membukukan kenaikan paling pesat dalam satu tahun terakhir.

S&P Global juga melaporkan Indeks Manajer Pembelian (PMI) relatif stabil di negeri Paman Sam. Skor PMI Manufaktur membaik dari 52.2 menjadi 52.5, lebih tinggi dari estimasi konsensus yang sebesar 51.8. Skor PMI Jasa melemah dari 52.3 menjadi 51.7, tetapi masih tergolong ekspansif.

Greenback terpantau menguat dalam semua major pair saat berita ini ditulis. AUD/USD dan NZD/USD tersungkur lebih dari 0.5%. EUR/USD jatuh ke bawah ambang 1.0850-an lagi. USD/JPY melemah tipis di bawah ambang 152.00, tetapi masih bercokol pada rentang tertinggi sejak November 2023. Sementara itu, USD/CHF tengah berupaya menyentuh ambang 0.9000.

GBP/USD juga tertekan pada level terendah sejak awal bulan ini kendati data ekonomi Inggris terus membaik. Pasar menganggap pengumuman kebijakan BoE kemarin lebih dovish dari perkiraan, sehingga Sterling terjungkal.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE