Menu

Dolar AS Kalem Di Awal Pekan, Aussie Dan Kiwi Respon Stimulus PBOC

N Sabila

Dolar AS memulai awal pekan ini (20/04) masih dengan 'terkantuk-kantuk' setelah terpuruk pada akhir pekan lalu. Sebaliknya, performa Dolar Australia dan Dolar New Zealand justru prima pada pagi hari ini, sehubungan dengan tambahan stimulus baru yang dilakukan oleh Bank Sentral China (PBOC).

Dolar AS memulai awal pekan ini (20/04) masih dengan 'terkantuk-kantuk' setelah terpuruk pada akhir pekan lalu pasca data inflasi AS. Sebaliknya, performa Dolar Australia dan Dolar New Zealand justru prima pada pagi hari ini, sehubungan dengan tambahan stimulus baru yang dilakukan oleh Bank Sentral China (PBOC). China merupakan negara partner perdagangan nomor satu bagi Australia dan New Zealand.



Pemotongan RRR Bank China

Pada hari Minggu kemarin, PBOC kembali memotong jumlah uang tunai yang harus dimiliki oleh bank sebagai RRR, dalam upaya terakhir untuk membantu memacu pinjaman bank dan memerangi lemahnya pertumbuhan. "Pemotongasn RRR China ternyata jauh lebih besar dibandingkan dengan yang diantisipasi oleh pasar," tutur analis dari Bank ANZ yang diwawancara oleh CNBC. "Apakah hal itu akan efektif? Ya, tentu akan berdampak, meskipun sulit ditengarai dengan jelas apa dampak yang akan ditimbulkan,"

Merespon hal itu, Dolar Australia melonjak mendekati level tinggi satu bulan di $0.7844 terhadap Dolar AS, naik dari sekitar 0.7785 yang tercapai pada sesi New York pada hari Jumat lalu. AUD/USD kemudian menurun kembali ke posisi 0.7807.

Dolar New Zealand juga melompat hingga ke posisi 0.7693 atau naik 0.08 persen, menyusul laporan mengendurnya CPI New Zealand sebanyak 0.3 persen kuartal ke kuartal (Maret 2015), setelah kemerosotan 0.2 persen pada kuartal Desember 2014, demikian laporan dari Statistics New Zealand pada hari ini.

Performa Greenback cukup kalem pada sesi Asia hari ini, dengan indeks Dolar yang stabil di 97.424, setelah menderita kerugian hingga 1.8 persen akhir pekan lalu setelah serentetan data ekonomi AS melemah dan membuat pasar tergoda untuk memangkas posisi long-nya. Terhadap Yen dan Euro, Dolar pun tak terlalu ganas, dengan USD/JPY pada 118.86, sedangkan Euro sedang berusaha untuk bertahan di atas $1,0800, terlepas dari level puncak $1.0849 pekan lalu.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE