Menu

Dolar AS Masih Banyak Diburu, Yen Tak Terpengaruh G20

N Sabila

Dolar AS masih melayang mendekati level tinggi enam tahun terhadap yen pada Senin (22/09) hari ini. Pemicunya, masih akibat ekspektasi bahwa negara ekonomi terbesar di dunia akan mempertimbangkan kemungkinan siklus pengetatan suku bunga yang lebih cepat daripada antisipasi.

Dolar AS masih melayang mendekati level tinggi enam tahun terhadap yen pada Senin (22/09) hari ini. Pemicunya, masih akibat ekspektasi bahwa negara ekonomi terbesar di dunia akan mempertimbangkan kemungkinan siklus pengetatan suku bunga yang lebih cepat daripada antisipasi. Dolar AS terbenam 0.1 persen ke 108.88 Yen, setelah sempat mencapai level tinggi enam tahun di 109.46 pada hari Jumat lalu.

Yen Tak Terpengaruh G20 Australia

Yen sendiri tidak mendapatkan pertolongan berarti dari hasil pertemuan G-20 di Cairns, Australia, dimana para Menteri Keuangan dari 20 negara melakukan pertemuan. Pada rapat tersebut, Menkeu Jepang, Taro Aso, tak begitu menyinggung masalah mata uang. Ia hanya mengungkapkan bahwa kemerosotan Yen secara tajam pada bulan ini memang telah diprediksikan, dan akan dipulihkan secara gradual.

Dalam pertemuan G-20 itu juga disebutkan bahwa mereka ingin sekali menambah ekstra stimulus sebanyak 2 Triliun Dolar AS untuk perekonomian global serta menciptakan jutaan lapangan kerja baru. Akan tetapi, stagnasi yang terjadi di Eropa masih menjadi rintangan terbesar dalam mewujudkan keinginan tersebut.

"Pergerakan mata uang sepertinya sedikit terfokus pada pertemuan G20 pada pekan ini." tutur Todd Elmer, ahli strategi mata uang di Citi FX di Singapura, dalam catatannya pada Reuters. Menurut Elmer, pelemahan Yen akan dipandang sebagai penarik perhatian pemerintah agar lebih memperhatikan masalah depresiasi.

Dolar AS telah mengalami reli sebanyak 1.6 persen terhadap Yen pada pekan lalu akibat optimisnya pandangan investor terhadap proyeksi kenaikan suku bunga The Fed AS.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE