Menu

Dolar AS Masih Bertengger Di Level Tinggi Pasca Jobless Claim

N Sabila

Dolar AS sedikit mengendur di sesi perdagangan Asia Jumat (20/03) pagi ini namun masih berada di atas level rendah pekan ini, terutama setelah sentimen dovish yang dikemukakan oleh The Fed di hasil rapatnya kemarin sehingga membuat mata uang AS tumbang.

Dolar AS sedikit mengendur di sesi perdagangan Asia Jumat (20/03) pagi ini namun masih berada di atas level rendah pekan ini, terutama setelah sentimen dovish yang dikemukakan oleh The Fed di hasil rapatnya kemarin sehingga membuat mata uang AS tumbang.

Data Ekonomi AS

Dolar AS melanjutkan perolehannya terhadap mata uang-mata uang mayor malam tadi setelah serangkaian laporan ekonomi AS, di antaranya adalah klaim pengangguran (jobless claim) yang tercatat sebanyak 291,000, lebih rendah dari ekspektasi 293,000 namun lebih banyak dari sebelumnya yakni 290,000.

Selain itu, neraca berjalan AS tercatat defisit 113.5 miliar Dolar AS versus ekspektasi defisit 104.1 miliar Dolar AS. US Leading Indicators tercatat di 0,2 persen sesuai ekspektasi. Indeks Philly AS berada pada level 5.0 versus ekspektasi 7.2 dan 5.2 di bulan sebelumnya.

Data-data ekonomi AS tersebut makin memperkuat divergensi kebijakan The Fed dengan ECB dan BOJ, dimana The Fed sudah kian mendekati kenaikan suku bunga, sementara ECB baru saja memulai program pelonggaran kuantitatif.

EUR/USD naik tipis 0.1 persen ke $1.06725 namun masih sangat jauh dari level tinggi 1.1062 yang tercapai kemarin setelah The Fed mengumumkan untuk bergantung kepada data ekonomi dalam menaikkan suku bunga. Terhadap Yen, Dolar AS mengalami penurunan tipis 0.1 persen ke posisi 120.71 tepat di atas level rendah 119.29 pasca FOMC kemarin.

Menurut ahli strategi dari RBC Capital yang diwawancarai oleh Reuters, pihak mereka memproyeksikan bahwa komoditas masih akan bearish sementara USD akan bullish pada beberapa area.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE