Menu

Dolar AS Masih Di Bawah Tekanan Sejak Notulen FOMC Kemarin

N Sabila

Dolar AS layu di dekat level rendah enam minggu pada hari Jumat (21/08) ini, merefleksikan keraguan apakah The Fed masih akan mampu untuk menaikkan suku bunganya dengan aman bulan depan seperti yang sudah diekspektasikan.

Dolar AS layu di dekat level rendah enam minggu pada hari Jumat (21/08) ini, merefleksikan keraguan apakah The Fed masih akan mampu untuk menaikkan suku bunganya dengan aman bulan depan seperti yang sudah diekspektasikan. Tekanan yang terjadi di sejumlah lini perekonomian global menjadi hal yang harus dipikirkan oleh bank sentral AS tersebut.

Indeks Dolar melorot ke 95.711, level terendahnya sejak awal Juli lalu, tergelincir 2.7 persen dari level tinggi 98.334 yang tercapai dua pekan kemarin. Saat itu, para pelaku pasar masih yakin akan kenaikan tingkat suku bunga AS akan dilaksanakan pada bulan September. Sampai akhirnya Kamis kemarin, notulen The Fed nyata-nyata tak memberikan indikasi yang jelas mengenai kemungkinan kenaikan suku bunga AS bulan depan.

Data-data AS yang menunjukkan hasil beragam turut membebani sentimen pasar. Dalam pekan yang berakhir pada tanggal 15 Agustus kemarin, angka klaim pengangguran (initial) AS mengalami kenaikan sejumlah 4,000 dari minggu sebelumnya yang direvisi ke level 277,000, lebih besar dibandingkan dengan konsensus yang mengharapkan angka 270,000, demikian yang dilaporkan oleh Departemen Tenaga Kerja AS malam tadi.

PMI Manufaktur Caixin China (Flash) Agustus

Selain itu, China yang sedang dilanda perlambatan ekonomi pun pagi ini mengumumkan data indeks PMI Manufaktur flash Caixin dengan hasil yang tak menggembirakan. PMI Manufaktur Caixin China menurun ke 47.1, lebih rendah dari prediksi dari Reuters 47.7 di bulan Agustus ini. Juli lalu, PMI Caixin China melemah 47.8 disaat PMI resmi China juga jatuh ke ambang 50. Hal ini mensinyalir adanya kelesuan di sektor pabrikan negara tersebut.

Di akhir sesi perdagangan New York tadi EUR/USD berada di kisaran 1.1193 dari sebelumnya di 1.1113. GBP/USD turun ke 1.5672 dari $1.5681. Sedangkan Dolar tersungkur ke level 123.48 tehadap Yen, turun dari 123.86 di sesi perdagangan sebelumnya.

Menurut laporan dari Xinhua, para investor menginterpretasikan hasil notulen FOMC kemarin sebagai dalih The Fed akan keraguan mereka untuk menaikkan suku bunga bulan depan. Oleh karena itulah, Greenback saat ini harus terjepit di bawah tekanan.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE