Menu

Dolar AS Masih Rehat, Yen Menguat

N Sabila

Hingga Selasa (23/09) sore ini, Dolar AS terpantau masih rehat dari bullishnya terhadap mata uang-mata uang mayor, termasuk Yen. Trader bereaksi atas pernyataan Presiden The Fed untuk wilayah New York, William Dudley. Ia menyebutkan bahwa penguatan Dolar AS secara berlebihan berpotensi mengganggu pertumbuhan ekonomi.

Hingga Selasa (23/09) sore ini, Dolar AS terpantau masih rehat dari bullish-nya terhadap mata uang-mata uang mayor, termasuk Yen. Trader bereaksi atas pernyataan Presiden The Fed untuk wilayah New York, William Dudley. Ia menyebutkan bahwa penguatan Dolar AS secara berlebihan berpotensi mengganggu pertumbuhan ekonomi.


Selain itu, pendapat Kocherlakota, Presiden The Fed untuk wilayah Minneapolis juga menjadi perhatian para trader. Kocherlakota menyinggung bahwa The Fed harus menggenjot inflasi hingga melebihi 2% terlebih dahulu, untuk menekan angka pengangguran.

Akibatnya, USD/JPY pun mundur ke level rendah 108.60 sebelum kembali ke posisi di atas 108.70. Liburnya bank-bank Jepang pada hari ini membuat Yen jadi lebih sensitif terhadap sentimen risiko.

Positifnya laporan manufaktur Tiongkok pada pagi hari tadi membuat para trader lebih berminat pada risiko dan mendorong mata uang-mata uang yang lebih berisiko. Akan tetapi, minat risiko tersebut masih ditekan oleh konflik geopolitik dunia, dimana AS dan sekutunya mengumumkan bahwa mereka telah melancarkan serangan udara untuk melawan gerakan ISIS di Irak.

EUR/JPY terus tenggelam di bawah posisi 140.00 dan makin terbenam ke level rendah 139.66. Di sisi lain GBP/JPY masih bertahan di kisaran 178.00.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE