Menu

Dolar AS Masih Terbebani Aksi Penghindaran Risiko

N Sabila

Penguatan Dolar AS, terutama terhadap mata uang safe haven, tampaknya masih sulit terwujud akibat tensi terkait Korut, lemahnya inflasi AS, dan politik internal AS.

Seputarforex.com - Dolar AS belum beranjak dari level rendah terhadap Yen Jepang di hari Rabu (06/Sept) siang ini. USD/JPY masih beredar di level rendah empat setengah bulan, di tengah gejolak di semenanjung Korea yang masih membara. Selain itu, komentar pejabat The Fed mengenai lemahnya inflasi AS turut menjadi penahan Dolar untuk tidak menguat.


USD/JPY diperdagangkan pada posisi 108.72, menurun 0.5 persen dari posisi sebelumnya. Pair tersebut belum bergerak jauh dari level rendah 108.50 yang tercapai di sesi Asia. USD/CHF juga menunjukkan penurunan, dengan kenaikan tipis Franc menuju level 0.9549. Selama sepekan terakhir, Franc Swiss sudah menghimpun penguatan hingga 1 persen.

Korea Utara masih tak gentar memanas-manasi AS. Kemarin, salah seorang pejabat penting negara terisolasi tersebut memperingatkan bahwa pihaknya selalu siap untuk mengirimkan "paket hadiah" kepada AS, merujuk pada uji coba-uji coba senjata lainnya. Pernyataan itu muncul sehubungan dengan upaya AS yang terus meminta pertanggungjawaban Pyongyang atas uji coba senjata nuklir mereka selama ini.

Yen, mata uang Jepang yang hampir selalu mendapat keuntungan dari aksi penghindaran risiko oleh para investor, terpantau masih menjalankan fungsinya sebagai safe haven sehubungan dengan masalah Korea Utara ini.

"Pasar masih berminat membeli Yen setiap kali kabar tentang Korea Utara muncul, sehingga kita akan terus terjebak dalam pola ini," kata Bart Wakabayashi analis State Street, Tokyo,yang dikutip oleh Reuters.

 

Data Ekonomi Jepang Tak Diacuhkan Pasar

Pasar tetap membisu setelah data Ketenagakerjaan Jepang dirilis pagi tadi, dimana terdapat penurunan pendapatan pekerja Jepang yang termasuk lembur dan bonus, sebanyak 0.3 persen. Dalam penyesuaian dengan inflasi, total pendapatan tunai Jepang tergelincir sebanyak 0.8 persen. Kondisi ini membuat pasar makin ragu akan kemampuan BoJ untuk memberlakukan pengetatan kebijakan moneter.

Di sisi lain, Pejabat The Fed yang berpidato malam kemarin adalah Lael Brainard. Ia menyinggung masalah lemahnya inflasi AS serta dampak negatif dari badai Harvey. Meski demikian, Brainard masih menunjukkan keyakinan pada pasar tenaga kerja dan pertumbuhan AS.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE