Menu

Dolar AS Menguat, Risiko Dari Trump Masih Menghadang

N Sabila

Dolar tampaknya masih harus berjuang untuk bisa menguat lebih lanjut, karena para investor global lambat laun menyadari bahwa AS dapat menghadapi kebuntuan kebijakan.

Seputarforex.com - Dolar AS meraup kembali perolehan di sesi perdagangan Jumat (24/Mar) pagi ini. Voting Trumpcare yang sempat tertunda kemarin disinyalir akan dilanjutkan hari ini. Meski demikian, masih sulit diprediksi apakah gagasan tersebut akan disetujui atau tidak. Pemungutan suara ini dianggap penting oleh para investor karena difungsikan sebagai ujian bagi Sang Presiden baru, apakah beliau bisa mewujudkan agenda-agenda fiskal yang dijanjikannya.



Kondisi yang tak pasti ini menyebabkan volume perdagangan saham terhenti dan obligasi reli. Yield obligasi 2-tahunan US Treasury telah merosot hingga 14 basis poin sejak minggu lalu. Sementara itu, yield-yield obligasi Jerman justru bangkit dalam spekulasi terhadap ECB. Bank sentral tersebut diperkirakan akan membutuhkan waktu dan proses yang panjang untuk normalisasi kebijakan pada tahun ini. ECB sendiri kemarin telah merilis outlook ekonomi Zona Euro yang dinilai mengalami peningkatan.


Risiko Kebuntuan Di AS

Mata uang Euro tampak stabil terhadap Dolar AS. Namun, pagi ini, EUR/USD menunjukkan penurunan ke angka 1.0763, dari sebelumnya di angka 1.0793. EUR/USD sempat menghuni puncak enam minggu di level 1.082 di awal minggu ini. Terhadap Yen, Dolar AS memupuk kenaikan sebanyak 0.4 persen dengan USD/JPY diperdagangkan di angka 111.27 pagi ini, meski sempat terjungkal ke level 110.62 sehari sebelumnya.

Indeks Dolar, yang mengukur kekuatan Dolar terhadap mata uang-mata uang mayor lainnya, tercatat di angka 99.911, memudar 1.3 persen dalam dua pekan terakhir.

"Dolar tampaknya masih harus berjuang (untuk bisa menguat lebih lanjut) karena para investor global lambat laun menyadari bahwa AS dapat menghadapi kebuntuan kebijakan ditambah dengan voting di parlemen hari ini," kata Sean Callow, ahli mata uang di Westpac.

"Apalagi, Euro sekarang sudah tampak lebih menarik, dimana pertumbuhan gap (kebijakan moneter) dengan AS sudah tidak selebar yang diperkirakan sebelumnya. Euro juga sudah tidak lagi mengemban risiko politik yang serius, setidaknya jika dibandingkan dengan risiko yang dibawa oleh Trump."


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE