Menu

Dolar AS Mulai Gugup, Investor Enggan Ambil Posisi Jelang Pidato Yellen

N Sabila

Dolar AS bergerak lemah terhadap mata uang-mata uang mayor secara umum sejak malam tadi hingga Jumat (22/05) pagi ini sehubungan dengan lemahnya data-data ekonomi AS yang baru dirilis, di antaranya adalah penjualan rumah (existing home sales) dan angka pendahuluan klaim pengangguran. Dolar AS tergelincir bersama dengan merosotnya yield-yield obligasi pemerintah AS.

Dolar AS bergerak lemah terhadap mata uang-mata uang mayor secara umum sejak malam tadi hingga Jumat (22/05) pagi ini sehubungan dengan lemahnya data-data ekonomi AS di antaranya adalah penjualan rumah (existing home sales) dan angka pendahuluan klaim pengangguran. Dolar AS tergelincir bersama dengan merosotnya yield-yield obligasi pemerintah AS.


Dolar bahkan melemah untuk pertama kalinya terhadao Euro pada pekan ini akibat para investor yang enggan untuk memasuki posisi baru setelah terjadinya aksi jual yang cukup dramatis satu bulan lalu serta lemahnya data-data ekonomi AS. EUR/USD mengalami kenaikan 0.29 persen ke posisi 1.1126 setelah juga berada di level tinggi 1.118 dalam pembukaan sesi perdagangan New York. Saat Dolar tengah gugup akibat data ekonomi AS yang cenderung lemah, Euro justru terdukung oleh pemulihan aktivitas bisnis di Zona Euro dan kenaikan yield-yield obligasi pemerintah Jerman.

Data Ekonomi AS Gugupkan Dolar

Departemen Ketenagakerjaan AS melaporkan bahwa jumlah warga AS yang mengajukan klaim pengangguran sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan yang ekspektasi pada pekan lalu. Namun, klaim pengangguran rata-rata dalam empat minggu, masih dianggap lebih baik bagi volatilitas pasar tenaga kerja. Klaim Pendahuluan Pengangguran AS naik sebesar 10,000 dari angka sebelumnya, menjadi 274,000 pekan ini.

Selain itu, Asosiasi Realtor Nasional AS (NAR) melaporkan, existing home sales menurun sampai ke level 5.04 juta unit, jauh lebih rendah dari pencapaian sebelumnya di 5.21 juta unit, dan bertolak belakang dengan ekspektasi kenaikan ke poin 5.24 juta unit.

Di sisi lain, Data indeks manufaktur Philly Fed bulan ini cocok dengan outlook yang dikeluarkan pada April lalu, diman aktivitas manufaktur di wilayah itu masih bertumbuh secara moderat. Tercatat adanya penurunan di level 6.7, atau lebih rendah dari perolehan di periode sebelumnya yang masih berada di poin 7.5, dan tidak sesuai dengan prediksi kenaikan ke angka 8.0.

Nantikan Pidato Yellen Dan Laporan Inflasi

Dolar juga tak berdaya menghadapi Poundsterling dengan GBP/USD yang naik hingga 0.76 persen ke angka 1.565 setelah dilaporkannya peningkatan dalam sektor penjualan retail Inggris. Begitupula terhadap Yen dan Franc, USD/JPY turun 0.16 persen dan USD/CHF terbenam 0.17 persen di 0.9356.

Para investor diperkirakan lebih memilih untuk menunggu dan mengamati laporan data inflasi AS besok serta pidato dari Janet Yellen, Ketua The Fed, dengan harapan akan ada petunjuk yang jelas terkait indikasi performa ekonomi AS saat ini.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE