Menu

Dolar AS Mulai Pulih Dari Penghindaran Risiko Akibat Rendahnya Inflasi Tiongkok

N Sabila

Sentimen risiko menguasai pasar forex di sesi perdagangan New York malam tadi. Mata uang-mata uang mayor bergerak beragam dengan Dolar AS yang masih dalam pelemahan setelah aksi ambil untung. Namun pagi ini, Dolar AS mulai menunjukkan kemajuan setelah dilaporkannya data inflasi Tiongkok yang lebih rendah dibandingkan ekspektasi.

Sentimen risiko menguasai pasar forex di sesi perdagangan New York malam tadi. Mata uang-mata uang mayor bergerak beragam dengan Dolar AS yang masih dalam pelemahan setelah aksi ambil untung yang dilakukan oleh para investor secara brutal saat Dolar AS sedang dalam posisi bullish.

Yen Jadi Favorit Di Tengah Kekhawatiran Yunani

Yen menjadi mata uang yang berperforma paling baik semalam karena strategi penghindaran risiko digunakan oleh para investor akibat pembatasan obligasi China yang baru. Selain itu, pasar khawatir akan ketidakpastian politik yang kembali terjadi di Athena. Kerusuhan Yunani tersebut membuat pelaku pasar berbondong-bondong meninggalkan Eropa dan beralih ke obligasi pemerintah AS yang lebih aman. Imbal hasil pun menurun sehingga indeks Dolar pun menurun.

USD/JPY mengakhiri sesi New York dengan menurun 9 pip ke posisi 119.61 setelah mencapai level rendah intraday di 147.98. EUR/JPY juga turun tajam ke posisi 146.82 sebelum ditutup di 147.98. Sementara itu, GBP/JPY terjerembap di dasar 185.22 sebelum ditutup pada 187.40 dan AUD/JPY mencapai 98.58 sebelum memuncaki posisi 99.26.

Dolar AS Menari Di Atas Rendahnya Inflasi Tiongkok

Malam tadi, laporan pembukaan lapangan kerja (JOLTS) AS tercatat mencapai 4.83 juta, lebih tinggi dibandingkan ekspektasi dan perolehan JOLTS bulan sebelumnya, masing-masing 4.81 juta dan 4.69 juta. Namun demikian, Dolar AS tetap lemah akibat aksi penghindaran risiko dari kerusuhan Yunani.

Dolar AS memulai sesi perdagangan malam tadi di zona merah dengan EUR/USD yang melompat ke level tinggi intraday di 1.2447, dan GBP/USD mencapai 1.5717. Akan tetapi, pelemahan Dolar tersebut tak berlangsung lama, terbukti dengan kenaikan Euro maupun Poundsterling yang tak begitu tinggi terhadap Dolar AS.

Pagi ini, Dolar AS mulai menunjukkan kemajuan setelah dilaporkannya data inflasi Tiongkok yang lebih rendah dibandingkan ekspektasi. Indeks CPI Tiongkok hanya mengalami kenaikan sebanyak 1.4 persen pada bulan November dibandingkan dengan tahun lalu. Padahal, proyeksi para pengamat di Reuters mengharapkan kenaikan CPI Tiongkok dapat mencapai 1.6 persen.

Dolar AS naik 0.1 persen terhadap Yen menuju 119.75 setelah meroket hingga 121.85 pada tanggal 8 Desember lalu. Sementara EUR/USD menghuni posisi 1.2369 pagi ini setelah laporan CPI Tiongkok tersebut dirilis.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE