Menu

Dolar AS Mulai Terdukung Kembalinya Minat Risiko

N Sabila

Dolar AS terpantau masih lebih unggul terhadap Yen dan Euro di hari Selasa (06/10) pagi ini. Minat risiko para investor meningkat setelah akhir pekan lalu, angka Non Farm Payroll (NFP) AS dilaporkan lebih rendah daripada perkiraan sehingga memudarkan kesempatan bagi The Fed untuk menerapkan kenaikan tingkat suku bunga.

Dolar AS terpantau masih lebih unggul terhadap Yen di hari Selasa (06/10) pagi ini karena minat risiko para investor yang tengah meningkat, sehingga menumbangkan mata uang Jepang yang tengah tertekan oleh prospek Bank Sentral Jepang (BOJ) yang diperkirakan akan kembali melaksanakan pelonggaran moneter. USD/JPY beredar di kisaran 120.42 Yen setelah mendapat perolehan 0.5 persen malam tadi hingga menyentuh level tinggi satu pekan di angka 120.55.

Minat risiko para investor meningkat setelah akhir pekan lalu, angka Non Farm Payroll (NFP) AS dilaporkan lebih rendah daripada perkiraan sehingga memudarkan kesempatan bagi The Fed untuk menerapkan kenaikan tingkat suku bunga tahun ini. Di samping itu, malam tadi ISM PMI manufaktur AS dilaporkan jauh lebih rendah daripada ekspektasi. Meski dipatok pada angka 58.0 oleh para ahli, tapi faktanya terjadi koreksi lebih dalam ke level 56.9.

Kendatipun The Fed bisa saja terpaksa menahan pengetatan kebijakan moneternya agar tak dilaksanakan tahun ini, divergensi kebijakan antara bank-bank sentral termasuk perbedaan dengan BOJ telah menjadi dukungan tersendiri bagi Greenback. Pasar sedang menanti hasil rapat BOJ pada hari Rabu besok demi mendapatkan petunjuk lebih jauh mengenai pelonggaran moneter Jepang.

Euro Dikecewakan PMI Jasa

Di sisi lain, EUR/USD sedikit melorot di akhir perdagangan sesi Amerika, dengan diperdagangkan di antara level rendah 1.1174 dan level tinggi 1.1289 sebelum menghuni level rendah 1.1185, menurun 0.0026 atau 0.24 persen dalam sesi sebelumnya. Sore kemarin, angka PMI jasa Zona Euro pada bulan September dilaporkan merosot ke level rendah tujuh bulan di angka 53.7 sedikit di bawah prediksi analis yang memperkirakan akan mencapai angka 54.0.

Sedangkan ketenagakerjaan Zona Euro justru terus menunjukkan peningkatan hingga 11 bulan berturut-turut terdukung oleh solidnya sektor tenaga kerja di Jerman, Spanyol, dan Irlandia. Akan tetapi, Kepala Komisi Uni Eropa menerbitkan peringatan pada Spanyol bahwa proyeksinya, negara yang beribukota di Madrid tersebut kemungkinan tak akan mencapai target fiskalnya di tahun 2015 dan 2016.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE