Menu

Dolar AS Pertahankan Tren Naik Jelang Pertemuan AS Dan IMF

N Sabila

Dolar AS masih mempertahankan tren kenaikannya hingga Senin (14/04) siang hari ini di tengah sinyal-sinyal perlambatan yang terjadi di China dan Jepang. Ekspor China yang merosot membebani AUD/USD hingga turun 1.18 persen ke posisi 0.7589 dari posisi 0.7680 yang tercapai pada Jumat akhir pekan lalu di New York. USD/JPY menduduki posisi 0.36 persen di 120.46 dari 120.30. GBP/USD menurun 0.25 persen ke 1.4587.

Dolar AS masih mempertahankan tren kenaikannya hingga Senin (14/04) siang hari ini di tengah sinyal-sinyal perlambatan yang terjadi di China dan Jepang. Ekspor China yang merosot membebani AUD/USD hingga turun 1.18 persen ke posisi 0.7589 dari posisi 0.7680 yang tercapai pada Jumat akhir pekan lalu di New York. USD/JPY menduduki posisi 0.36 persen di 120.46 dari 120.30. GBP/USD menurun 0.25 persen ke 1.4587.


Sementara itu di Jepang, data menunjukkan bahwa pesanan mesin negara tersebut mengendur hingga 0.4 persen pada bulan Februari dari bulan sebelumnya di tengah kewaspadaan perusahaan-perusahaan Jepang dalam menggenjot belanja modal. Lemahnya data-data ekonomi di Asia siang ini muncul setelah para pejabat Bank Sentral AS (The Fed) kembali mengembuskan kemungkinan akan dinaikkannya suku bunga pada bulan Juni. Komentar mereka pun menjadi dukungan bagi Dolar AS, yang merosot tajam setelah mengecewakannya data ketenagakerjaan AS pada awal bulan ini.

Di samping itu, yield obligasi pemerintah Eropa telah jatuh akibat program pembelian aset-aset oleh ECB, akibatnya, aset-aset yang terdominasi Dolar dianggap lebih menarik. Para manajer keuangan cenderung menukar aset-aset mereka ke negara-negara yang bisa memberikan yield-yield obligasi yang lebih tinggi. EUR/USD terpukul hingga 0.34 persen ke $1.0592 dari 1.0606 di akhir pekan.

Dampak Lemahnya NFP Telah Dilupakan

Menurut Atsushi Hirano, Kepala Penjualan Forex di Royal Bank of Scotland, dampak dari lemahnya NFP pada awal bulan lalu nampaknya telah dilupakan. Kondisi yang tampak saat ini adalah kombinasi pembelian saham dan pembelian obligasi Eropa. Ini merupakan perdagangan yang identik dengan kondisi QE. Sedangkan menurut Akira Moroga dari Aozora Bank yang diwawancarai oleh MarketWatch, kebijakan arah kebijakan antara AS dan Zona Euro nampaknya akan mendorong turun Euro terhadap Dolar AS dalam beberapa waktu ke depan.

Bloomberg menuliskan bahwa dominansi Dolar pada hari Jumat pekan ini akan cukup tinggi, mengingat agenda pertemuan antara para pejabat bank sentral dan menteri keuangan AS dengan IMF di Washington. Pada pekan lalu, Christine Lagarde mengidentifikasi bahwa melambungnya Dolar AS bisa menyebabkan gesekan dalam perekonomian global, karena sebagian negara akan untung dan negara lainnya akan mendapat masalah.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE