Menu

Dolar AS Tergencet Rilis Notulen FOMC Dan Politik Trump

N Sabila

Para anggota rapat FOMC mengkhawatirkan lemahnya inflasi AS. Selain itu, Trump membubarkan dua dewan Penasihat Bisnis AS pasca peristiwa berdarah di Virginia.

Seputarforex.com - Dolar AS berada dalam mode defensif di sesi perdagangan Kamis (17/Agustus) siang ini, setelah rilisnya notulen rapat FOMC dini hari tadi. Dalam risalah tersebut, diungkapkan bahwa para anggota rapat masih mengkhawatirkan dampak buruk melemahnya inflasi AS. Hal ini dapat berujung pada tertundanya kelanjutan suku bunga The Fed.


Fed Hike Desember Terancam Gagal

Pernyataan rapat FOMC pada tanggal 25-26 Juli menunjukkan bahwa sejumlah anggota memperingatkan untuk menghentikan sementara kenaikan suku bunga. Setidaknya sampai trend inflasi jelas menunjukkan bahwa perlambatan yang terjadi hanyalah sementara. Kendati demikian, mereka tetap mengindikasikan bahwa The Fed akan segera mulai mengurangi balance sheet sebanyak 4.2 triliun dolar AS dalam waktu dekat.

USD/JPY melangkah mundur menuju level rendah 109.84 yen. lebih rendah 0.3 persen dari posisinya di sesi perdagangan Amerika. Total, USD/JPY sudah turun penuh dari angka 110.95 yang tercapai pada hari Rabu kemarin. Saat berita ini ditulis, USD/JPY diperdagangkan dalam kecenderungan yang stabil di level rendah tersebut.

"Tidak ada perubahan dalam ekspektasi pasar mengenai pengumuman pengurangan balance sheet The Fed pada bulan September. Akan tetapi, pasar mulai berpikir bahwa skenario untuk menaikkan suku bunga The Fed pada bulan Desember, mengandung risiko," kata Shunsuke Yamada, Kepala Ahli Strategi Forex di Bank of America Merril Lynch.

Pasar futures memasang kemungkinan sebesar 40 persen untuk peluang kenaikan suku bunga Fed pada bulan Desember. Persentase tersebut lebih kecil daripada persentase 50 persen yang dipasang sebelum notulen FOMC dirilis.

EUR/USD mendapat perolehan 0.1 persen di awal sesi perdagangan Asia tadi untuk menduduki posisi 1.1780. Saat berita ini ditulis, EUR/USD diperdagangkan pada kisaran 1.17743.

Kemarin, Euro sempat anjlok setelah Presiden ECB, Mario Draghi mengungkapkan bahwa dirinya tak akan memberikan pidato mengenai kebijakan moneter baru pada pertemuan Jackson Hole tanggal 25 Agustus mendatang.


Volatilitas Pasar Akan Meninggi Karena Politik AS

Selain itu, tekanan yang dialami Dolar AS juga disebabkan oleh kekhawatiran akan kemampuan Presiden AS, Donald Trump, untuk mengimplementasikan rencana kebijakan ekonominya. Pasalnya, Trump baru saja membubarkan dua lembaga informal Dewan Penasihat Bisnis AS pasca peristiwa berdarah di Virginia.

Beberapa petinggi perusahaan AS keluar dari dewan-dewan penasehat bisnis AS bentukan Trump sebagai wujud protes atas sikapnya dalam menanggapi konflik rasial di Charlottesville, Virginia. Ini merupakan situasi yang langka, karena biasanya para CEO menyanggupi penunjukan pemerintah AS agar memiliki kesempatan untuk menyampaikan pandangan-pandangan mereka dan mempengaruhi kebijakan. Merespon pengunduran diri massal itu, Trump justru lantas membubarkan Dewan Penasehat Bisnis serta Forum Kebijakan dan Strategi Manufaktur.

Menurut Yamada, dirinya masih memperkirakan akan adanya risiko politik di AS sampai bulan September. Terutama, saat dimana isu debt-ceilling kembali dibahas. Volatilitas pasar diperkirakan akan meninggi.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE