Menu

Dolar AS Terseret Turun Pasca Masifnya Surplus Perdagangan Jepang

N Sabila

Dolar AS jeblok terhadap Yen di hari Senin (23/05) pagi ini, setelah Jepang mencatatkan surplus perdagangan yang lebih besar daripada ekspektasi di bulan April. Dolar AS melorot sebanyak 0.5 persen ke angka 109.720 yen. Dolar AS sendiri memulai pekan ini dengan stabil pasca hawkishnya notulen FOMC pekan lalu.

Dolar AS jeblok terhadap Yen di hari Senin (23/05) pagi ini, terseret oleh merosotnya saham-saham Tokyo dan data yang menunjukkan bahwa Jepang mencatatkan surplus perdagangan yang lebih besar daripada ekspektasi di bulan April. Dolar AS melorot sebanyak 0.5 persen ke angka 109.720 yen, tertarik mundur dari level tinggi 110.59 yang tersentuh di hari Jumat pekan lalu.



Neraca perdagangan Jepang pada bulan April tercatat sebesar 823.5 miliar yen, jauh lebih besar daripada perkiraan para ekonom dengan kenaikan sebanyak 492.8 miliar yen. Dengan demikian, Jepang telah membukukan surplus perdagangan selama tiga bulan berturut-turut.

Apabila ekspor sebuah negara mengungguli impornya, seperti yang sedang terjadi pada Jepang saat ini, maka artinya ada permintaan yang tinggi terhadap barang-barang dari negara tersebut, dan begitu pula dengan mata uangnya. Logika tersebut dituturkan oleh Masashi Murata, ahli strategi mata uang di Brown Brothers Harriman di Tokyo kepada Reuters, "Surplus perdagangan pada bulan April beriringan dengan lemahnya impor ke Jepang. Akan tetapi, data tersebut juga sudah cukup untuk memicu pembelian yen,"

"Angka perdagangan diumumkan dengan latar belakang politik yang menunjukkan bahwa Jepang sebetulnya enggan untuk melakukan intervensi demi melemahkan yen, hal inilah yang membuat orang relatif mudah untuk melakukan buy-back yen." lanjut Murata.

Pertemuan para Menteri Keuangan G7 pada hari Sabtu lalu menyimpulkan bahwa AS memperingatkan Jepang terkait intervensi untuk melemahkan Yen, dan makin menunjukkan adanya perbedaan pendapat antara kedua negara ini terkait intervensi mata uang.


Dolar AS Stabil

Dolar AS sendiri memulai pekan ini dengan stabil terhadap mata uang-mata uang lain setelah notulen FOMC The Fed menunjukkan adanya peluang yang besar bagi bank sentral AS tersebut untuk menaikkan suku bunga. Terhadap Euro, Dolar AS mampu menahan pergerakan hingga flat, dimana EUR/USD bergerak di angka 1.1231, tetap berada dalam rentang dua bulan setelah sempat jeblok menuju level 1.1180 pada hari Kamis lalu.

Sedangkan terhadap mata uang komoditas, yang salah satunya adalah Dolar Australia, Dolar AS lebih mendominasi dengan AUD/USD yang menduduki level 0.7230, dari level rendah 0.7175 pekan lalu karena Aussie pada umumnya juga tengah tertekan oleh isu pemotongan suku bunga RBA.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE