Menu

Dolar Australia Tak Bertenaga, Kebijakan RBA Tak Dinanti

N Sabila

Dolar Australia tergelincir di bawah level 0.72 Dolar AS dengan para trader mulai mengambil ancang-ancang menyambut pekan volatil minggu ini, serta rilisnya data-data ekonomi lokal Australia yang mengindikasikan kesehatan ekonomi negara tersebut. AUD/USD diperdagangkan pada posisi 0.7175, turun 0.22 persen.

Dolar Australia tergelincir di bawah level 0.72 Dolar AS dengan para trader mulai mengambil ancang-ancang menyambut pekan volatil minggu ini, serta rilisnya data-data ekonomi lokal Australia yang mengindikasikan kesehatan ekonomi negara tersebut.


AUD/USD diperdagangkan pada posisi 0.7175, turun 0.22 persen. Inventaris bisnis Australia untuk kuartal ketiga mengalami kenaikan 0.1 persen bulan ke bulan sesuai ekspektasi, sedangkan laba kotor perusahaan mendapat perolehan 1.3 persen, lebih baik daripada peningkatan 1.0 persen kuartal per kuartal.

Sementara itu, kredit perumahan Australia untuk bulan Oktober naik 0.6 persen sesuai ekspektasi dan kredit sektor swasta naik 0.7 persen, lebih baik daripada perolehan 0.6 persen bulan-ke-bulan. Masih dari Australia, pertimbangan inflasi Australia dari Melbourne Institute menunjukkan angka 0.1 persen.

Dolar Australia diperkirakan akan jatuh lebih dalam pekan ini sementara para trader tidak akan terlalu memperhatikan rapat Bank Sentral Australia (RBA) esok hari, karena sebelumnya, Gubernur RBA Glenn Stevens sudah mengatakan bahwa pihaknya akan mempertahankan kebijakan moneternya saat ini.

Kenaikan GDP Australia Diperkirakan Tertahan

Menyusul kemudian, GDP Australia akan dirilis pada hari Rabu, yang juga membawa risiko penurunan. Menurut Richard Grace, Ahli Strategi Investasi Valas di Commonwealth Bank, investasi bisnis dan belanja pemerintah diekspektasikan akan mengekang laju pertumbuhan GDP. Seperti yang diketahui, angka CAPEX Australia mengalami penurunan 9.2 persen pada bulan September dari kuartal kedua tahun ini dan jeblok 20 persen pada bulan yang sama tahun lalu.

Laporan Capex Australia bulan ini menyusul revisi turun 4.4 persen akibat kontraksi pada kuartal Juni. Penyusutan belanja modal tersebut dipimpin oleh sektor bangunan dan konstruksi, yang kemerosotannya mencapai 9.8 persen, disusul kemudian sektor peralatan pabrik dan mesin, dimana investasinya jeblok hingga 8.2 persen dalam tiga bulan terakhir.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE