Menu

Dolar Australia Terhempas, Dikecewakan China Dan Komoditas

N Sabila

Data manufaktur China sebagai negara partner ekspor utama Australia dilaporkan masuk dalam kategori kontraksi. Melorotnya harga bijih besi tambah beban bagi Dolar Australia.

Seputarforex.com - Dolar Australia terjun terhadap Dolar AS di sesi perdagangan Asia Kamis (01/Juni) pagi ini. Data manufaktur China sebagai negara partner ekspor utama Australia dilaporkan memburuk. Begitupula dengan data belanja modal perusahaan-perusahaan Australia sendiri juga tak bagus.



AUD/USD diperdagangkan di angka 0.7396 saat berita ini ditulis, makin menurun dari level 0.74724 yang sempat tercapai sesaat setelah data-data tersebut diumumkan.


PMI Manufaktur Caixin Kontraksi

Indeks PMI Manufaktur Caixin China untuk bulan Mei berada pada angka 49.6. Angka tersebut adalah yang terendah dalam 11 bulan. Tak hanya itu, level tersebut sudah masuk dalam kategori kontraksi, meninggalkan level 50.1 di bulan sebelumnya.

"Sektor manufaktur China sedang berada di bawah tekanan hebat pada bulan Mei, dan perekonomiannya jelas mengarah ke penurunan," kata Zhengsheng Zhong, Direktur Bagian Analisis Makroekonomi di CEBM Group dalam sebuah catatan mengenai survei Caixin.

Jumlah permintaan goyah pada bulan Mei, dengan order baru yang merosot ke angka 50.3, level terendah dalam 11 bulan terakhir. Bulan sebelumnya, level yang tercapai adalah 51.0. Tingkat ekspansi atas order ekspor baru turut melemah secara signifikan, menunjukkan pertumbuhan yang sedang saja.

Sementara itu, di Australia, data Private Capital Expenditure hanya naik 0.3 persen saja, di bawah kenaikan 0.8 persen (QoQ). Akan tetapi, penjualan ritel Australia untuk bulan April mendapat perolehan 1.0 persen, jauh melebihi kenaikan 0.3 persen yang diekspektasikan untuk basis bulanan.


Lemahnya Harga Minyak Dan Bijih Besi

Dua faktor tersebut masih ditambah lagi dengan melemahnya harga komoditas. Menurut Rodrigo Catrill, Ahli Forex NAB yang diwawancarai oleh Business Insider Australia, penurunan Dolar Australia juga disebabkan oleh jebloknya harga minyak dan harga bijih besi.

"Penurunan harga minyak telah berdampak pada mata uang-mata uang komoditas, di tengah Dolar AS yang juga tak begitu kuat. Dolar Australia bahkan sudah berada di posisi paling dasar dibandingkan dengan mata uang negara-negara G10 lainnya," kata Atrill.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE