Menu

Dolar Awali Pekan Ini Di Level Rendah, Nantikan Data AS

N Sabila

Dolar AS memulai awal pekan ini, Senin (31/08), di bawah tekanan. Mata uang AS tersebut masih berada dalam jalur penurunan bulanan, tetapi sudah lepas dari level rendah terakhirnya karena para investor masih menaruh harapan pada data-data ekonomi AS minggu ini.

Dolar AS memulai awal pekan ini, Senin (31/08), di bawah tekanan. Mata uang AS tersebut masih berada dalam jalur penurunan bulanan, tetapi sudah lepas dari level rendah terakhirnya. Para investor masih menaruh harapan pada data-data ekonomi AS minggu ini yang diperkirakan akan memberikan tambahan referensi terkait prospek The Fed menaikkan suku bunganya September esok.


Indeks Dolar AS, yang mengukur kekuatan Dolar AS tehadap mata uang-mata uang mayor lainnya, berada di angka 95.924, atau turun 0.2 persen dari level yang tercapai di hari Jumat kemarin. Meski demikian, indeks Dolar kali ini masih di atas level rendah tujuh bulan, yakni 92.621, tercapai pada satu minggu lalu akibat gejolak pasar ekuitas China yang berdampak pada ekuitas global.

Dolar menurun 0.4 persen di posisi 121.28 yen, sehingga total penurunan USD/JPY di bulan Agustus ini sudah mencapai 2 persen. Level terendah USD/JPY tercapai pada pekan lalu yakni di angka 116.15 yang tersentuh pada minggu lalu. Euro mengalami kenaikan 0.3 persen ke angka 1.1215, di bawah level rendah minggu lalu di angka 1.175. Meski demikian, sepanjang bulan Agustus ini, Euro sudah menghimpun kenaikan lebih dari 2 persen.

Para investor menantikan rilis data NFP AS yang akan diumumkan hari Jumat (04/09) mendatang untuk mendapatkan petunjuk apakah The Fed jadi menaikkan suku bunganya atau tidak bulan depan. Data-data lain yang akan menjadi referensi keputusan tersebut dan juga akan dirilis pekan ini adalah data survei bisnis AS, pesanan pabrik, dan data perdagangan.

Menurut Angus Nicholson, analisa pasar di IG Melbourne dalam catatannya yang dikutip oleh Reuters, rilis data ketenagakerjaan ADP AS pada hari Rabu dan data NFP AS di hari Jumat akan menjadi data kunci analisis para ekonom terkait kenaikan tingkat suku bunga AS bulan September.

Pendapat Pejabat The Fed

Di samping itu, pidato Wakil Ketua The Fed AS, Stanley Fischer, di Wyoming pada hari Sabtu lalu menyebutkan bahwa inflasi AS sepertinya akan meningkat karena tekanan dari penguatan Dolar AS telah memudar. Menurut Fischer, hal ini mungkin menjadi kesempatan bagi The Fed untuk menaikkan tingkat suku bunganya secara bertahap.

Pernyataan Fischer diperkuat oleh Dennis Lockhart, Presiden The Fed untuk wilayah Atlanta, yang mengutarakan bahwa persentase probabilitas untuk The Fed menaikkan suku bunga pada tanggal 16-17 September adalah 50 persen, meskipun ekspektasi konsensus atas kenaikan suku bunga September hanya 37 persen. Reuters mengutip bahwa keyakinan pasar terhadap kenaikan suku bunga AS dalam waktu dekat adalah 1:2.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE