Menu

Dolar Cemerlang Di Tengah Kuatnya Kemungkinan Kenaikan Suku Bunga

N Sabila

Dolar AS masih bertengger di level tinggi delapan bulan di hari Selasa (24/11) pagi ini di tengah meningkatnya ekspektasi bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga acuannya bulan depan. Akibatnya, nilai tukar mata uang mayor berikut harga-harga komoditas seperti tembaga, emas, dan logam mulia lainnya pun jeblok.

Dolar AS masih bertengger di level tinggi delapan bulan di hari Selasa (24/11) pagi ini di tengah meningkatnya ekspektasi bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga acuannya bulan depan. Akibatnya, nilai tukar mata uang mayor berikut harga-harga komoditas seperti tembaga, emas, dan logam mulia lainnya pun jeblok.


Tersebar kekhawatiran bahwa terkereknya Dolar dapat mengurungkan niat para produsen untuk memangkas suplai di tengah lemahnya permintaan, terjadi pada sektor logam, sehingga dapat makin menjatuhkan harga komoditas logam. Ekuitas pasar dunia pun ikut tergelincir, dengan saham-saham AS yang ditutup sedikit lebih rendah dalam sesi perdagangan yang lengang setelah menguat dalam satu pekan.

Indeks Dolar AS, yang mengukur kekuatan Greenback terhadap enam mata uang mayor, naik sebanyak 0.4 persen, menyentuh 100.000, level tertinggi delapan bulan yang tidak jauh dari puncak tahun ini di angka 100.390.

Dolar Tumbangkan Rivalnya

Dalam penutupan sesi perdagangan New York malam tadi, Euro terpelanting ke angka 1.0623 per Dolar AS dari sebelumnya di 1.0649, sementara GBP/USD turun 1.5199 dari 1.5195 di sesi sebelumnya, demikian yang dilaporkan oleh Xinhua. AUD/USD merosot ke angka 0.7186 dari sebelumnya di angka 0.736.

Pada akhir pekan lalu, Presiden The Fed untuk wilayah San Fransisco, John Williams, mengatakan bahwa selama akhir pekan terdapat beberapa rilis indikator yang mendukung The Fed untuk menaikkan tingkat suku bunga bulan depan. Berangkat dari pernyataan Williams dan beberapa pejabat penting The Fed lainnya inilah, Dolar AS makin melejit.

Meskipun sebagian besar pejabat The Fed cenderung memberikan sinyal bahwa para pembuat kebijakan akan menaikkan tingkat suku bunganya bulan depan, Daniel Tarullo, anggota Dewan Gubernur Federal Reserve, dalam pidatonya mengatakan bahwa meski Bank Sentral memang menjadikan angka tenaga kerja sebagai acuan, namun tidak kemudian melupakan tingkat inflasi yang masih jauh dari target.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE