Menu

Dolar Dikecewakan Data CPI AS, Jelang Hasil FOMC

N Sabila

Dolar AS berada di bawah tekanan dalam sesi perdagangan Asia di hari Kamis (17/09) ini setelah lemahnya data inflasi yang membuat para investor memangkas pertaruhan mereka terhadap kemungkinan kenaikan suku bunga The Fed. Hasil FOMC akan diumumkan dini hari nanti.

Dolar AS berada di bawah tekanan dalam sesi perdagangan Asia di hari Kamis (17/09) ini setelah lemahnya data inflasi yang membuat para investor memangkas pertaruhan mereka terhadap kemungkinan kenaikan suku bunga The Fed. Sejak kemarin, jajaran dewan The Fed yang tergabung dalam FOMC tengah menggelar rapat dan hasilnya akan diumumkan dini hari nanti.

CPI AS Mengecewakan

Kebijakan moneter yang akan dicetuskan oleh Federal Reserve AS malam nanti menjadi fokus utama para pelaku pasar forex, khususnya setelah penurunan tak terduga yang terjadi pada indeks CPI AS sebanyak 0.1 persen pada bulan Agustus, karena ada kemungkinan hal itu akan menyurutkan niat The Fed untuk menaikkan suku bunganya hari ini.

Di tengah penantian akan hasil kebijakan The Fed, para partisipan pasar juga memperhatikan pengumuman dari lembaga pemeringkat kredit, Standard and Poor's (S&P), hari ini tentang penilaian atas kredit Jepang yang sebelumnya diturunkan menjadi A+. Pemotongan tersebut membuat peringkat kredit Jepang versi S&P menjadi setara dengan rating versi Moody's Investors Service and Fitch.

Dolar AS diperdagangkan pada 120.54 Yen, masih stabil sejak perdagangan sesi AS dan bertahan di atas level rendah 119.40 yang tercapai di hari Selasa lalu. Sedangkan EUR/JPY stabil di angka 136.10. Dolar AS menguat terhadap Euro, dengan EUR/USD yang berada di angka 1.1291, turun sedikit setelah inflasi Zona Euro untuk bulan Agustus tercatat melemah dibandingkan dengan apa yang dipikirkan sebelumnya. Kondisi inilah yang melatar belakangi tambahan pembelian stimulus oleh Bank Sentral Eropa (ECB).

Indeks Dolar AS (DXY) yang mengukur kekuatan Dolar AS terhadap mata uang-mata uang mayor, tercatat menurun 0.1 persen ke angka 95.306, namun masih bertahan di atas level tinggi tiga minggu, yakni di angka 94.913 pada hari Senin kemarin.

Menurut ahli strategi dari Westpac di Sydney, Sean Callow, yang ditulis oleh Reuters, meskipun keputusan suku bunga akan menjadi fokus, tetapi itu bukanlah faktor yang paling menentukan bagi pasar. Banyak data, termasuk proyeksi GDP yang harus diperhatikan oleh The Fed untuk menaikkan suku bunganya. Westpac sendiri memperkirakan, jika memang The Fed akan menaikkan suku bunganya, maka basis poin tambahannya akan berkisar 25 basis poin dari poin saat ini.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE