Menu

Dolar Komoditas Tetap Tangguh Walau Dolar AS Masih Dominan

N Sabila

Dolar AS masih mendominasi pasar forex di sesi perdagangan New York malam tadi kendati kondisi trading tak seseru sesi sebelumnya. Tetapi, volatilitas yang ada masih cukup untuk membuat para trader forex bergembira. Dolar meneruskan perolehannya terhadap mata uang dan rivalnya yang berimbal hasil rendah dengan EUR/USD yang gugur 0.36 persen ke posisi 1.2345

Dolar AS masih mendominasi pasar forex di sesi perdagangan New York malam tadi kendati kondisi trading tak seseru sesi sebelumnya. Tetapi, volatilitas yang ada masih cukup untuk membuat para trader forex bergembira. Tidak ada rilis data ekonomi penting dari Amerika Serikat Malam tadi, sehingga para trader forex memperpanjang pergerakan intraday pair-pair mata uang mayor.


Dolar AS meneruskan perolehannya terhadap mata uang dan rivalnya yang berimbal hasil rendah dengan EUR/USD yang gugur 0.36 persen ke posisi 1.2345; GBP/USD yang terseret jatuh lagi sebanyak 31 pip ke posisi 1.5786; dan USD/CHF yang mendapat dukungan pada 0.9627 dan ditutup pada 0.9669.

Dolar Komoditas Mantap

Bullish Greenback nampaknya kurang beruntung dalam menghadapi mata uang komoditas. Meskipun harga emas dan minyak sedang turun, namun laporan yang positif dari Australia dan New Zealand pada sesi sebelumnya, berhasil mengantarkan mata uang dua negara komoditas tersebut untuk tetap mengapung. Aussie dan Kiwi menawarkan imbal hasil yang tinggi sehingga Dolar Komoditas tersebut menarik para trader di tengah penundaan kenaikan suku bunga Bank Sentral Inggris.

AUD/USD diperdagangkan naik hingga 0.7818 malam tadi, dan kembali naik sebanyak 0.15 persen pada pagi ini, untuk diperdagangkan pada 0.8729. Pagi ini survei untuk inflasi Australia dilaporkan mengalami peningkatan untuk bulan Oktober hingga ke 2.7 persen, dari 2.6 persen pada bulan Oktober. Sedangkan, Dolar New Zealand melompat ke posisi 0.7876 terhadap Dolar AS.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE