Menu

Dolar Masih Kalem, Sterling Mengerem Penurunan

N Sabila

Dolar AS merosot 0.2 persen ke angka 115.90 dan berlanjut ke 115.36 saat berita ini ditulis. Pergerakan yang terjadi tampak cukup mencolok karena pasar Tokyo tekah aktif.

Seputarforex.com - Sterling tampak stabil di sesi perdagangan Asia, Selasa (10/Jan) hari ini setelah komentar dari PM Inggris, Theresa May, akhir pekan lalu mendorong jatuh mata uang tersebut ke low dua setengah bulan. Sementara itu, Dolar AS masih berkubang di level rendah karena para investor mengunci perolehannya.



GBP/USD naik tipis 0.2 persen ke angka 1.2171. setelah tenggelam hingga ke low 1.12125 di hari Senin kemarin, terendah sejak bulan Oktober. Pernyataan PM Theresa May yang mengatakan bahwa ia tak tertarik untuk terlibat sedikitpun lagi dengan Uni Eropa.

Indeks Dolar naik 0.1 persen lebih rendah terhadap enam mata uang mayor ke angka 101.82, walaupun masih belum jauh dari high 103.82, level tertinggi sejak tahun 2008.


Trader Yen Kembali Dari Liburan

Dolar AS merosot 0.2 persen ke angka 115.90 yen dan berlanjut ke 115.36 yen saat berita ini ditulis. Pergerakan yang terjadi pada USD/JPY tampak cukup mencolok karena para trader Tokyo sudah kembali ke pasar setelah libur nasional Jepang kemarin.

Di samping itu, Presiden AS terpilih, Donald Trump, yang akan dilantik secara resmi pada tanggal 20 Januari mendatang, dijadwalkan akan menggelar konferensi pers pada hari Rabu besok. Pidato tersebut akan menjadi pidato resmi pertama kalinya dari Trump sejak kemenangannya dalam Pemilu Presiden AS bulan November.

"Para trader Jepang sedang sedang buying-on-dips terhadap Dolar di level 115, tetapi dengan adanya pidato Trump besok, sejumlah orang juga masih ambil untung dan menyesuaikan posisi mereka," kata Kaneo Ogino, Direktur Lembaga Forex di Global-info Co Tokyo yang dikutip oleh Reuters. "Secara keseluruhan, orang-orang hanya akan mengikuti tren pasar saja setelah libur panjang," tambahnya.


Komentar Pejabat FED

EUR/USD mendapat perolehan 0.2 persen ke angka 1.0590, menjauh dari level rendah 14 pekan di angka 1.0340. Saat berita ini ditulis, EUR/USD masih mendaki ke 1.0621.

Pandangan para pejabat The Fed yang beragam turut memengaruhi gerak Dolar. Senin kemarin, Presiden The Fed untuk wilayah Boston, Eric Rosengren, memperingatkan bank sentral untuk meningkatkan laju kenaikan suku bunga dari hanya satu kali pada tahun lalu.

Sedangkan, Dennis Lockhart, Presiden The Fed untuk wilayah Atlanta justru menyoroti Donald Trump. Lockhart mengatakan bahwa terlalu dini untuk mempertimbangkan kebijakan Trump sementara presiden AS terpilih tersebut belum dilantik.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE