Menu

Dolar Siaga Di Level Rendah Pasca Laporan Defisit AS

N Sabila

Dolar tergelincir pada hari Rabu (06/05) siang ini, masih dalam kondisi defensif setelah mengecewakannya data perdagangan AS untuk bulan Maret, sekaligus kembali menambah daftar panjang muramnya data ekonomi AS pada kuartal pertama. Defisit perdagangan AS melonjak hingga 43.1 persen ke posisi $51.4 juta pada bulan Maret, dan menjadi defisit terbesar sejak bulan Oktober tahun 2008, setelah adanya kenaikan dalam sektor impor.

Dolar tergelincir pada hari Rabu (06/05) siang ini, masih dalam kondisi defensif setelah mengecewakannya data perdagangan AS untuk bulan Maret, sekaligus kembali menambah daftar panjang muramnya data ekonomi AS pada kuartal pertama. Defisit perdagangan AS melonjak hingga 43.1 persen ke posisi $51.4 juta pada bulan Maret, dan menjadi defisit terbesar sejak bulan Oktober tahun 2008, setelah adanya kenaikan dalam sektor impor.


Indeks Dolar yang mengukur nilai Greenback terhadap mata uang-mata uang mayor, mengalami penurunan 0.2 persen ke 94.866, tertarik menjauh dari level tinggi satu minggu yang tercapai dan 95.946 pada hari Selasa kemarin.

Menunggu NFP AS

EUR/USD mengalami kenaikan hingga 0.4 persen ke posisi $1.1229, atau tertarik mundur dari level tinggi $1.1290 yang terbentuk pada hari Jumat lalu. Terhadap Yen, Dolar AS pun naik tipis 0.1 persen ke 119.95 Yen, meskipun dalam dua hai ini,pasar Jepang sedang libur nasional. Pada hari Rabu mendatang fokus investor akan beralih pada hasil survei aktivitas bisnis di Eropa, di samping laporan NFP AS yang juga menjadi sorotan Jumat mendatang. Diperkirakan, para pengusaha di AS akan menambah sekitar 230,000 pada bulan lalu, naik dari 126,000 pada bulan Maret, demikian menurut survei Bloomberg.

Mata uang-mata uang komoditas juga menunjukkan pergerakan reli pada siang hari ini. Dolar Australia misalnya, menambah perolehan hingga 0.4 persen ke $0.7967 setelah mengalami kenaikan lebih dari 1 persen pada Selasa lalu. Aussie sendiri mendapat dukungan dari pemotongan tingkat suku bunga RBA kemarin, yang diturunkan dari 2.5 persen menjadi 2 persen. Menurut analisa dari Mitul Kotecha, Kepala Strategi Mata Uang di Barclays, yield AS saat ini sedang naik, namun yield-yield di tempat lain juga akan mengalami kenaikan.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE