Menu

Dolar Stabil Meski Euro Dan Pound Terdukung Yield Obligasi

N Sabila

Dolar AS masih beredar di level yang sedikit lebih tinggi daripada Yen di awal sesi perdagangan hari Kamis (27/Oktober) pagi ini, namun masih kalah unggul dengan Euro dan Sterling yang terdukung oleh kenaikan imbal hasil obligasi.

Seputarforex.com - Dolar AS masih beredar di level yang sedikit lebih tinggi daripada Yen di awal sesi perdagangan hari Kamis (27/Oktober) pagi ini, namun masih kalah unggul dengan Euro dan Sterling yang terdukung oleh kenaikan imbal hasil obligasi.


Dolar mengungguli Yen setinggi 0.15 persen menuju angka 104.640 pagi ini, melangkah naik menuju level tinggi tiga bulan di angka 104.875 yang terlihat pada hari Selasa kemarin. Akan tetapi, dalam timeframe satu jam, USD/JPY tampak mulai landai ke angka 104.422 saat berita ini ditulis.


Kenaikan Imbal Hasil Obligasi Jerman

EUR/USD stabil landai ke level 1.0909 meski menambah kenaikan sebanyak 0.2 persen sehari sebelumnya. Euro masih cukup jauh dari level rendah 7 setengah bulan di kisaran 1.0851 yang tersentuh pada hari Selasa kemarin, saat Dolar melonjak mengungguli mata uang-mata uang mayor akibat ekspektasi kenaikan tingkat suku bunga The Fed.

Euro sempat tertolong oleh naiknya yield obligasi Jerman ke level tinggi empat bulan di sesi perdagangan malam tadi. Sementara itu, obligasi Zona Euro naik 7-9 basis poin sehari sebelumnya karena aksi jual British gilt di seantero Zona Euro.

Yield Bund--yang dijaga di level rendah selama beberapa tahun terakhir oleh Bank Sentral Eropa (ECB) dalam rangka kebijakan moneter agresif--telah mengalami kenaikan sejak bulan Sepetember karena para investor masih mempertanyakan efektivitas kebijakan ultra longgar oleh bank-bank sentral di dunia.

GBP/USD tampak mulai tergelincir di sesi perdagangan Asia saat berita ini ditulis, menuju angka 1.2213 dari angka 1.2250 saat berita ini ditulis. Kendati demikian, GBP/USD masih cukup jauh dari low 18-hari pada 1.2082 yang tersentuh Selasa kemarin.


Euro Dan Pound Didukung Pula Oleh Aksi Buy-Back

"Kenaikan imbal hasil obligasi mengangkat Euro dan Pound, akan tetapi faktor lain di balik lompatan tersebut adalah fakta bahwa para partisipan pasar sedang mem-buy-back dua mata uang itu setelah kemerosotan sebelumnya yang dianggap sudah terlalu rendah," kata Masafumi Yamamoto, Ahli Forex Mizuho Securities Tokyo yang dikutip oleh Reuters. "Poundsterling naik karena berkurangnya ekspektasi tambahan pelonggaran pada bulan November oleh Bank Sentral Inggris (BoE), (kenaikan Pounds itu) turut menaikkan Euro juga."


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE