Menu

Dolar Stabil Pasca GDP; Menkeu Jepang Tolak Diskusi Mata Uang Di TPP

N Sabila

Dolar AS terpantau stabil terhadap mata uang-mata uang mayor lainnya di Jumat (31/07) sore ini dengan pasar yang masih mencerna data GDP AS. Di sisi lain, Menteri Keuangan Jepang, Taro Aso, menolak ppembicaraan tentang nilai tukar mata uang yang akan dibicarakan di forum TPP.

Dolar AS terpantau stabil terhadap mata uang-mata uang mayor lainnya di Jumat (31/07) sore ini dengan pasar yang masih mencerna data pertumbuhan ekonomi AS yang terbilang masih kuat. Ekspektasi akan kenaikan suku bunga AS masih menjadi faktor penggerak utama di pasar saat ini.

Pada malam hari kemarin, Departemen perdagangan AS melaporkan data pertumbuhan AS (GDP) dilaporkan tumbuh 2.3 persen dalam kuartal kedua, namun masih di bawah estimasi ekonom Reuters yang memperkirakan pertumbuhan akan mencapai 2.6 persen. Sedangkan pertumbuhan AS kuartal pertama direvisi untuk menunjukkan pertumbuhan sebanyak 0.6 persen, yang artinya, tidak ada kontraksi seperti yang tercantum dalam laporan sebelumnya.

EUR/USD sedikit berubah dan bergerak ke posisi 1,0937, mulai naik dari level rendah satu minggu di 1.0892. Sedangkan terhadap, Yen, Dolar stabil dengan USD/JPY di kisaran 124.11, setelah sempat melemah sedikit pada pagi hari tadi setelah laporan CPI Jepang.

Aso: Diskusi Mata Uang Di TPP Tak Relevan

Pada hari Jumat ini, Menteri Keuangan Jepang, Taro Aso, menolak peringatan untuk berdiskusi masalah menghentikan manipulasi nilai tukar mata uang yang akan dibicarakan di negosiasi Trans-Pacific Partnership (TPP), yakni ajang untuk menegosiasikan perdagangan bebas. Aso memberikan komentarnya menyusul pidato dari Menteri Perdagangan Australia pekan ini, yang menyebutkan bahwa negara-negara yang terlibat dalam TPP juga direncanakan akan membicarakan proposal dari AS, yang meminta para menteri keuangan untuk mendiskusikan masalah mata uang.

"Kami rasa, forum (TPP) pada dasarnya bukanlah ajang untuk menegosiasikan mata uang. Kesepakatan (mengenai mata uang) sepenuhnya (dibicarakan) dengan IMF, G7, dan G20," tutur Aso dalam konferensi yang digelar setelah pertemuan kabinet hari ini. Menurutnya, negara-negara lain pun tidak akan menyetujui hal ini. Pembicaraan mengenai mata uang tidak sesuai untuk forum tersebut dan hanya akan menjadi hambatan untuk diskusi mengenai liberalisasi perdagangan, tutupnya.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE