Menu

Draghi Tak Sebut Brexit, Uni Eropa Sambut Inggris Dengan Dingin

N Sabila

Presiden Bank Sentral Eropa (ECB), Mario Draghi, menghindari pembahasan mengenai hasil referendum Inggris yang memutuskan untuk angkat kaki dari keanggotaan Uni Eropa. Draghi lebih memilih untuk kembali mengingatkan agar bank-bank sentral melakukan penyelerasan kebijakan.

Presiden Bank Sentral Eropa (ECB), Mario Draghi, menghindari pembahasan mengenai hasil referendum Inggris yang memutuskan untuk angkat kaki dari keanggotaan Uni Eropa. Draghi lebih memilih untuk kembali mengingatkan agar bank-bank sentral melakukan penyelerasan kebijakan secara global demi menghindari risiko-risiko yang merupakan imbas dari kebijakan moneter yang ultra longgar.


Draghi Usulkan Penyelerasan Kebijakan

"Kita bisa mengambil manfaat dari penyelerasan kebijakan," kata Draghi dalam Forum ECB di Sintra, Portugal, di hari Selasa (27/Juni) ini. "Apa yang saya maksudkan dari penyelerasan di sini adalah sebuah tindakan diagnosis bersama terhadap akar-akar penyebab tantangan yang kita hadapi sekarang ini, yang telah berimbas pada kita semua; serta, sebuah komitmen bersama untuk menemukan kebijakan domestik yang tepat (bagi masing-masing negara anggota Uni Eropa) dari diagnosis itu."

Langkah luar biasa dari bank-bank sentral untuk mendorong inflasi telah menekan suku bunga, menimbulkan ketidakpuasan bagi para penabung uang di bank, dan memicu kecurigaan bahwa kebijakan ini diambil hanya untuk mendukung pihak-pihak yang berkepentingan di partai-partai populis. Di samping itu, pria yang seringkali mengkritisi pemerintah agar segera merapikan kebijakan struktural, mengatakan bahwa tanggung jawab biasanya dialamatkan pada sumber dari rendahnya inflasi seperti rendahnya produktivitas dan gap dalam output.

Dalam pidatonya tersebut, Draghi tak secara eksplisit merujuk pada isu global yang paling panas pekan ini: Brexit. Senin kemarin, Draghi hanya mengatakan, kata yang tepat untuk menggambarkan tanggapannya terkait hasil referendum Inggris mungkin adalah "kesedihan", demikian yang dikutip oleh Bloomberg.


Sementara Itu di Rapat Uni Eropa Brussels...

Sementara Draghi berpidato, Uni Eropa sedang mengadakan pertemuan pula untuk membahas hasil referendum Inggris selama dua hari di Brussels. Angela Merkel menyatakan bahwa dirinya kecewa dengan keputusan Inggris, sedangkan Presiden Komisi Uni Eropa Jean-Claude Juncker menyambut dingin kedatangan pejabat Inggris anti-Uni Eropa, Nigel Farage.

"Kami harus menghormati demokrasi Inggris dan cara mereka untuk mengekspresikan pandangan," kata Juncker dalam pidatonya yang disambut dengan tepukan tangan oleh Nigel Farage, anggota partai UKIP yang mendukung penuh Brexit. "Ini adalah terakhir kalinya Anda tepuk tangan di sini... . Saya sangat terkejut Anda masih bisa datang ke sini setelah perjuangan Anda untuk Brexit. Mengapa Anda masih di sini?" katanya.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE