Menu

Durable Goods AS Februari Menyusut, Dolar AS Mengerut Bersama Komentar Evans The Fed

N Sabila

Dolar AS kembali menurun di sesi perdagangan Asia Kamis (26/03) ini akibat memudarnya bounce korektif Dolar AS malam tadi. Hal ini juga menjadi petunjuk bahwa pertaruhan bullish one-way untuk saat ini sedang mendingin. Mengecewakannya data ekonomi AS pada Rabu malam tadi ditambah dengan ke-dovish-an Federal Reserve, sukses menumbangkan indeks Dolar.

Dolar AS kembali menurun di sesi perdagangan Asia Kamis (26/03) ini akibat memudarnya bounce korektif Dolar AS malam tadi. Hal ini juga menjadi petunjuk bahwa pertaruhan bullish one-way untuk Dolar AS saat ini sedang mendingin. Mengecewakannya data ekonomi AS pada Rabu malam tadi ditambah dengan ke-dovish-an Federal Reserve, sukses menumbangkan indeks Dolar.


Indeks Dolar terbenam ke 96.875 dari level tinggi 97.381. Indeks tersebut kembali ke dekat level rendah tiga minggu di 96.387 yang terbentuk pada Selasa. Awal bulan ini, indeks tersebut sempat mencapai posisi 100.390.

Laporan ekonomi AS tak banyak membantu Dolar. Pesanan barang tahan lama (durable goods) AS untuk bulan Februari menunjukkan angka minus 1.4 persen versus ekspektasi kenaikan 0.2 persen. Begitupun pesanan barang tahan lama inti, yang juga mencetak angka negatif 0.4 persen versus ekspektasi 0.2 persen. Data tersebut menggenapkan kemerosotan pesanan barang tahan lama AS menjadi enam bulan berturut-turut, yang juga menjadi bukti baru bahwa perekonomian melambat drastis pada tahun lalu. Salah satu penyebabnya adalah cuaca buruk.

Evans The Fed Sarankan Kenaikan Suku Bunga Tahun Depan Saja

Bullish Dolar semakin mengerut, setelah Pidato dari Presiden The Fed untuk Wilayah Chicago, Charles Evans, mengatakan bahwa dirinya prihatin atas kuatnya Dolar di tengah tekanan disinflasi yang terjadi. Evan mengatakan bahwa penguatan Dolar akan menyulitkan The Fed untuk mencapai target inflasi 2 persen, sembari menambahkan bahwa tak ada paksaan bagi The Fed untuk terburu-buru menaikkan suku bunga. Berkebalikan dengan Williams, Evans menyarankan agar kenaikan suku bunga dilakukan tengah tahun depan saja.

Akibatnya, Dolar terpuruk 0.1 persen terhadap Euro ke $1.0978 setelah melemah 0.4 persen juga kemarin. Terhadap Yen, Dolar AS melemah 0.2 persen ke 119.31 setelah tergelincir juga sejauh 0.2 persen pada hari Rabu kemarin.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE