Menu

ECB Kukuh Pada Tingkat Suku Bunga Hampir Nol, Utang Sudah Tinggi

SFN

Salah satu petinggi ECB, Benoit Coeure, mengatakan bahwa Bank Sentral Eropa (ECB) tetap akan mempertahankan suku bunga di tingkat yang sangat rendah untuk beberapa periode lagi demi memastikan stabilitas moneter. Pernyataan Coeure diamini oleh pejabat ECB lainnya, Christian Noyer. Disarankan agar negara-negara Zona Eropa tak menambah lebar lagi defisit yang sudah ada demi stabilitas finansial negara.

Salah satu petinggi ECB, Benoit Coeure, mengatakan bahwa Bank Sentral Eropa (ECB) tetap akan mempertahankan suku bunga di tingkat yang sangat rendah untuk beberapa periode lagi demi memastikan stabilitas moneter. Sembari menunggu langkah selanjutnya, jajaran pemerintah Zona Euro disarankan untuk melaksanakan tugasnya untuk mendorong pertumbuhan dan memangkas utang.


Dalam konferensi ekonomi di Perancis, Coeure mengatakan bahwa pemerintahan-pemerintahan Zona Euro harus "berinvestasi di Eropa" dengan menjalin kerja sama yang lebih erat satu sama lain demi menjaga stabilitas. Mengingat tingginya utang, banyaknya pengangguran, dan lemahnya pertumbuhan yang tengah membayangi perekonomian saat ini, pejabat ECB ini berpendapat bahwa satu-satunya solusi adalah dengan meningkatkan investasi. Akan tetapi, lanjut Coeure, investasi yang dimaksud bukanlah dengan cara berhutang "gali lubang-tutup lubang", melainkan investasi nyata yang sudah terbukti implementasinya, alias bukan yang baru sekedar rencana.

Lebih lanjut, ia menegaskan komitmen ECB untuk mendukung pertumbuhan dengan menjaga suku bunga di level rendah. "ECB peduli dengan stabilitas moneter. Kami telah menjelaskan bahwa suku bunga akan tetap pada tingkat yang sangat rendah. Hampir mendekati nol untuk waktu yang cukup lama, walau apapun perkembangan yang terjadi di luar sana." tutup Coeure.

Noyer: 'Defisit sudah terlalu lebar'

Pernyataan Coeure agar pemerintah Zona Euro menghindari utang lebih banyak diamini oleh pejabat ECB lainnya, Christian Noyer. "Untuk saat ini, tidak ada negara yang punya kredibilitas cukup untuk membiayai infrastruktur publik, karena utang yang sudah sangat banyak", kata Noyer. Menurutnya, masa-masa defisit telah menciptakan pandangan skeptis yang cukup tajam, "Neraca berjalan saat ini juga sangat rapuh."

Pernyataan Noyer yang juga Gubernur Bank Sentral Prancis ini, muncul pasca Presiden Prancis, Francois Hollande, mengajukan agar anggaran investasi pemerintah dibebaskan dari pengukuran defisit. Prancis tengah berupaya untuk menggapai target GDP 3 persen pada tahun 2015. Demi mendorong pertumbuhan tersebut, Presiden Hollande berniat meningkatkan defisit negara dan menambah hutang.

Intinya, Noyer menyatakan bahwa ketidakpastian kebijakan pemerintah kedepan masih menjadi halangan yang paling besar bagi investasi jangka panjang. Sehingga, disarankan agar negara-negara Zona Eropa tak menambah lebar lagi defisit yang sudah ada demi stabilitas finansial negara.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE