Menu

Ekonomi AS Mantap Di Tengah Keterpurukan Pertumbuhan Global, Dolar AS Berjaya

N Sabila

Pergerakan Dolar AS cukup beragam malam tadi. Mata uang AS tersebut sempat diperdagangkan melemah terhadap mata uang-mata uang lainnya akibat data kepercayaan konsumen yang mengecewakan. Namun kemudian, tingginya pertumbuhan ekonomi AS kembali memberikan energi bagi Greenback.

Pergerakan Dolar AS cukup beragam malam tadi. Mata uang AS tersebut sempat diperdagangkan melemah terhadap mata uang-mata uang lainnya akibat data kepercayaan konsumen yang mengecewakan. Namun kemudian, tingginya pertumbuhan ekonomi AS kembali memberikan energi bagi Greenback.

Banjir data ekonomi AS malam tadi memberikan dampak reli bagi mata uang-mata uang di pasar forex. Dewan Konferensi riset pasar melaporkan bahwa indeks kepercayaan konsumen AS jatuh ke 88.7 bulan ini dari 94.1 pada bulan Oktober. Angka tersebut adalah hasil revisi dari angka sebelumnya di 94.5. Sedangkan GDP AS dilaporkan oleh Departemen Perdagangan AS malam tadi, meningkat dari 3.5 persen menjadi 3.9 persen pada kuartal ketiga. Perekonomian AS pun berekspansi sebanyak 4.6 persen hingga kuartal empat ini akan habis.

Tak mengejutkan, Dolar AS pun melompat lebih tinggi setelah laporan tersebut dirilis. EUR/USD jatuh ke level rendah intraday di 1.2402 sementara GBP/USD tergelincir 1.5652. USD/JPY naik ke level tinggi di dekat 118.30.

Perekonomian AS bertumbuh lebih cepat dibanding perkiraan pada kuartal ketiga lalu. Hal ini menunjukkan bahwa fundamental Paman Sam terus menguat di tengah lambannya permintaan global, terutama akibat resesi Jepang, Zona Euro dan perlambatan di Tiongkok.

"Laporan ini akan memberikan konfirmasi lebih jauh mengenai keberlanjutan pemulihan ekonomi AS saat ini," ungkap Millan Mulraine, Kepala Depurti di TD Securities New York.

 

Tak Perlu Khawatirkan Inflasi

Padahal sebelumnya, para ekonom mengekspektasikan bahwa pertumbuhan AS akan terpangkas hingga 3.3 persen. Sayangnya data kepercayaan konsumen tak mengimbangi peningkatan tersebut. Surutnya kepercayaan konsumen pada bulan November ini terbilang mengejutkan mengingat rendahnya harga bahan bakar dan menguatnya pasar tenaga kerja.

Di sisi lain, belanja konsumen, yang berperan dalam porsi dua pertiga dari aktivitas ekonomi AS direveisi naik 2.2 persen dalam kuartal ketiga dari sebelumnya 1.8 persen. Menurut Michael Feroli, ekonom di JP Morgan New York, data-data tersebut seharusnya meredakan kekhawatiran The Fed akan rendahnya inflasi.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE