Menu

Ekonomi Jepang: Inflasi Flat, Kenaikan Penjualan Retail Bukan Kabar Gembira

N Sabila

Indeks Harga Konsumen Inti (CPI) Jepang, tidak termasuk volatilitas harga makanan segar tetapi memasukkan harga produk minyak, terpantau flat pada bulan Juli. Penjualan retail Jepang naik 1.6 persen tahun ini, tapi para ekonom justru tak nyaman.

Harga konsumen di Jepang dilaporkan tidak mengalami perubahan dari tahun sebelumnya di bulan Juli lalu. Laporan ini sekaligus menunjukkan bahwa Bank Sentral Jepang (BOJ) harus berusaha lebih keras dalam mencapai target inflasi 2 persen dan kembali merancang estimasi untuk memberikan stimulus tambahan.


Indeks Harga Konsumen Inti (CPI) Jepang, tidak termasuk volatilitas harga makanan segar tetapi memasukkan harga produk minyak, terpantau flat pada bulan Juli dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu, demikian yang tercatat di data pemerintah Jepang hari Jumat (28/08) ini. Hasil itu pun sesuai dengan prediksi Reuters, yakni penurunan 0.2 persen sekaligus turun 0.1 persen dari kenaikan pada bulan Juni.

CPI Tokyo untuk bulan Agustus, yang juga dianggap sebagai leading indicator, terbenam 0.1 persen tahun ini, tidak berubah dibandingkan dengan bulan sebelumnya serta lebih baik daripada prediksi kemelorotan 0.2 persen.

Penjualan Retail Jepang Naik

Data lain yang juga diumumkan hari ini menunjukkan belanja rumah tangga masyarakat Jepang jatuh 0.2 persen dari tahun sebelumnya, versus ekspektasi kenaikan 1.3 persen dan setelah melorot 2.0 persen pada bulan sebelumnya. Namun, penjualan retail Jepang naik 1.6 persen tahun ini, mematahkan prediksi kenaikan yang hanya 1.1 persen dan menyusul perolehan 0.9 persen di bulan sebelumnya. Sayangnya, para ekonom justru tak nyaman dengan kenaikan penjualan retail Jepang kali ini.

Alvin Liew, ekonom UOB, yang diwawancarai oleh CNBC, mengatakan bahwa angka penjualan retail memang bagus, tapi hal itu sebagian disebabkan oleh lemahnya yen dan kontribusi dari sekto pariwisata. Jadi, peningkatan penjualan retail ini bukan karena peningkatan dalam faktor domestik. Padahal, lanjut Liew, permintaan domestik secara keseluruhan merupakan kunci utama pemulihan ekonomi. Ia juga menambahkan bahwa inflasi Jepang yang memudar adalah masalah besar dan memicu penambahan stimulus.

Merespon laporan ini, USD/JPY tampak tenang mengalir di level 121.06, naik tipis 0.03 persen. Indeks Dolar AS pagi ini naik 0.02 persen ke angka 95.77. Malam tadi Dolar AS menguat setelah laporan data pertumbuhan ekonomi (GDP) AS yang sangat memuaskan.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE