Menu

Ekonomi Tiongkok Makin Lambat, Banyak Pabrik Ditutup

N Sabila

Perekonomian Tiongkok terpantau melamban pada bulan November sebab banyak pabrik-pabrik yang tutup akibat melemahnya permintaan. Di samping itu, pemerintah setempat memang mengintruksikan penutupan pabrik yang menjamur di China demi mengurangi polusi udara hebat yang melanda negara tersebut beberapa tahun terakhir.

Perekonomian Tiongkok terpantau melamban pada bulan November sebab banyak pabrik-pabrik yang tutup akibat melemahnya permintaan. Di samping itu, pemerintah setempat memang menginstruksikan penutupan pabrik yang menjamur di China demi mengurangi polusi udara hebat yang melanda negara tersebut beberapa tahun terakhir. Ekspansi investasi pun sudah melayang-layang di atas level rendah 13 tahunan. Kondisi tersebut semakin menekan bank sentral untuk kembali menambah stimulus.


Banjir data-data ekonomi Tiongkok -yang sebagian besar menunjukkan sinyal pelemahan- pada pekan ini membuka kemungkinan bagi pertumbuhan ekonomi untuk menurun dari 7.3 persen pada kuartal ketiga. Padahal, angka 7.3 itu sendiri sudah menjadi angka pertumbuhan yang terlemah sejak krisis finansial dan ekonomi global. Akan tetapi, penjualan retail untuk bulan November mendapat perolehan 11.7 persen dan investasi aset tetap berekspansi 15.8 persen pada bulan Januari hingga November.

Pemotongan RRR Lagi

Pemotongan suku bunga yang dilakukan oleh bank sentral Tiongkok (PBOC) pada bulan lalu dirasa cukup mengejutkan oleh para investor. Namun demikian, PBOC tetap perlu untuk kembali melonggarkan kondisi moneter demi mendorong pengukuran kredit baru. Menurut analisa dari Banco Bilabo Argentaria yang di wawancarai oleh Bloomberg, akselerasi pinjaman memang bisa mendukung pertumbuhan jangka pendek. Tapi harus diketahui pula bahwa bank-bank membutuhkan dana lebih untuk melaksanakan pinjaman. Itu artinya, otoritas China mesti memotong RRR untuk menggenjot likuiditas.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE